Notification

×

Iklan

Iklan




Jokowi :Konsep ‘ DILAN’ dan Prabowo : Pancasila Final !

, 31 Maret 2019



Jakarta,DP News
Calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto semalam beradu gagasan dalam debat keempat Pilpres 2019. Siapa yang paling merebut hati netizen di media sosial?
Debat keempat Pilpres 2019 berlangsung pada Sabtu (30/3) malam di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat. Debat mengambil tema ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional.
Politicawave memantau respons di media sosial selama jalannya debat semalam. Hasilnya, Jokowi dianggap mendapat sentimen positif lebih besar. "Percakapan terkait Jokowi di media sosial didominasi oleh sentimen positif sebesar 74% dan sentimen negatif sebesar 26%. Sementara Prabowo meraih jumlah percakapan sentimen positif sebesar 52% dan sentimen negatif sebesar 48%," papar Head of Analytics PoliticaWave, Nadia Shabilla lewat keterangan tertulis, Minggu (31/3).
Politicawave mencatat isu positif dan negatif tiap kandidat per segmen.
Dalam segmen 1 saat pemaparan visi dan misi, isu positif Jokowi di antaranya program DILAN atau Digital Melayani sementara isu negatifnya adalah tidak menyebut nama Ma'ruf Amin dan gaya penyampaiannya dinilai lambat. Sementara untuk Prabowo di segmen 1, isu positif yang dipantau Politicawave di antaranya penegasan bahwa Pancasila adalah ideologi final.
Di sisi lain, ada isu negatif soal gaya penyampaian yang dinilai terlalu emosi.
Di segmen 2, Jokowi dinilai mendapat isu positif saat memaparkan pendekatan pendidikan Pancasila yang mengikuti zaman serta saat merespons 'curhat' Prabowo tentang fitnah. Tapi, isu negatif ke Jokowi adalah dianggap mengikuti jawaban Prabowo. Untuk Prabowo di sesi kedua, isu positifnya yaitu saat menyatakan ingin pendidikan Pancasila sejak TK. Sementara itu, isu negatifnya adalah karena terkesan tidak mendukung kemajuan teknologi.
Pada segmen 3, Politicawave menilai Jokowi mendapat isu positif karena memaparkan dengan angka. Tapi, dia mendapat isu negatif karena pernyataan soal data anggaran pertahanan dianggap kurang valid.
Sementara itu, Prabowo mendapat isu positif karena dianggap lebih berpengalaman dalam dunia militer tapi isu negatifnya karena dinilai seperti tidak percaya dengan TNI.
Di segmen 4, Jokowi dianggap mendapat isu positif karena menekankan skala prioritas di strategi pertahanan. Tapi, isu negatif ke Jokowi datang karena dia disinggung kerap diberi informasi yang salah.
Prabowo dinilai mendapat isu positif saat menegaskan tidak akan mendapat briefing yang salah sementara isu negatifnya adalah dinilai terlalu fokus membahas topik perang.
Saat segmen 5, Politicawave menilai Jokowi mendapat isu positif saat mengimbau negara ASEAN untuk membantu Rohingya. Sementara itu, Prabowo dapat isu positif ketika mampu menjawab pertanyaan Jokowi soal Rakhine State.
Di segmen 6, Jokowi mendapat isu positif karena pernyataan penutupnya dinilai menyejukkan. Tapi, pernyataan yang sama juga menuai isu negatif karena dirasa seperti pernyataan perpisahan. Sementara itu, Politicawave menyebut penampilan Prabowo secara keseluruhan dianggap lebih all out namun dinilai terlalu emosional.
"Dari hasil analisa di atas dapat disimpulkan bahwa Jokowi unggul pada setiap segmen debat Pilpres keempat dari sisi sentimen positif. Jokowi meraih percakapan positif terbesar pada segmen 1 dengan 82,20%," papar Nadia.
Keunggulan Jokowi di sesi 1 dinilai pada pemaparan soal DILAN. Sementara itu, Prabowo meraih percakapan positif terbesar pada segmen awal sebesar 65,30% tentang Pancasila sebagai ideologi negara yang sudah final.
"Jokowi meraih percakapan negatif tertinggi pada segmen 5 dikarenakan diplomasi negara yang hanya berorientasi pada bisnis saja. Di penghujung debat keempat, Prabowo justru meraih percakapan negatif tertinggi di segmen 6 karena dianggap terlalu emosional dalam serta offensive dalam penyampaiannya," ungkap Nadia.
(Rd/Detik News)


| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |