Medan,DP News
Puluhan ribu massa #Save Babi tumpah ruah di Gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan dengan tuntutan utama “Tolak Pemusnahan Babi” serta meminta tanggung jawab pemerintah atas kerugian yang derita akibat mumculnya penyakit babi.Selain menolak keras pemusnahan babi ,massa yang sejak pagi sudah berkumpu di sekitar Lapangan Merdeka menolak isolasi babi,sertifikasi babi berupa surat keterangan ternak babi dan rencana restocking babi,Senin(10/2).
Gerakan aksi damai non politik #Save Babi ini masih berlangsung di depan gedung dewan dan sebelum bergerak ,massa berkumpu di sekitar Lapangan Merdeka dengan menyanyikan sejumlah lagu dianaranya “ O Tano Batak”. Dengan tertib,kaum ibu dan bapak berkumpul diantaranya ada mengenakan ulos Batak dengan pake baju warna putih berupa kaos dan lainnya.
Sejumlah spanduk dan poster berisikan tuntutan antara lain “Pemerintah Wajib Banau Rakyat Yang Kn Musibah,Tolak Program Surat Keterangan Sehat Babi,Tolak Isolasi Areal Babi,” tumpah ruah di gedung DPRD Sumut namun sejauh itu aksi berjalan aman dan lancar.
Akibat aksi damai ini,arus lalu lintas di sekitar Lapangan Benteng,Jalan Kejaksaan,sekitr Kantor Walikota Medan,Lapangan Merdeka mengalami kemacetan namun masih bisa melintas arena hanya separuh badan jalan yang digunakan.
Informasi dilaporkan dari lapangan bahwa aksi damai #Save Babi ini ditampung anggota Komisi B DPRD Sumut diantaranya Tuahman Purba (F-Partai Nasdem),Sugiarto (F-PDI-P) dan Viktor Silaen(Fraksi Partai Golkar).
Sejumlah tuntutan disampaikan melalui statemen tertulis antara lain mendesak Presien Jokowi segera melakukan tindakan menuntaskan virus babi,mendesaak pemerintah melalui Kementerian Pertanian melakukan pemulihan peternak babi atas bencaana virus babi serta menolak keras restocking area peternakan dan pembibitan babi di Pulaau Nias.
Sejauh ini,Wartawan DP News dari lapangan melaporkan aksi damai #SaveBabi di Gedung DPRD Sumut berjalan lancar dan direncanakan akan berlanjut ke Kantor Gubsu.(Ihot/Rd)
.jpeg)
