Notification

×

Iklan

Iklan




Mengagetkan....!!! Ditengah Sibuknya Plt Walikota Medan Bantu Warga Terdampak Covid-19,Oknum Kepling 5 Sei Agul ‘Sibuk ‘ Minta Uang Urus KTP Dari Warganya....

, 07 Mei 2020
Medan,DP News
Sungguh mengagetkan.... Ditengah sibuknya semua pihak terutama Plt Walikota Medan Ir H Akhyar Nasution,MSi  ‘memerangi’ Covid-19 dan membantu warga kurang mampu justru oknum Kepling 5 Kelurahan Sei Agul Medan Barat menyibukkan diri meminta uang dari warga dengan dalih bisa mempercepat pengurusan KTP.Oknum Kepling 5 tersebut dikabarkan minta uang Rp 300 ribu namun sang warga keberatan dengan uang sebesar iu karena diapun tidak punya uang sebab hanya bekerja di bengkel sepeda motor.
Foto:Surat Pernyataan  Alek Sinaga
Bermula dari cerita salah seorang warga,D Sitinjak, Rabu (6/5) di Jalan Suropati Kelurahan Sekip Medan yang menuturkan, pada hari Selasa, (5/5) kemarin sekitar jam 22.00 WIB, tepatnya di Jalan Suropati, dipanggil  Alek Sinaga, warga Jalan Orde Baru Lingkungan 5.
Menurut penuturan Sitinjak bahwa Sinaga mengeluh karena diminta uang sebanyak Rp 300 Ribu  untuk jasa pengurusan Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya dan isterinya yang sudah selesai. Namun, Alek Sinaga tidak menyanggupinya dengan alasan tidak ada uang lagi. Namun Kepling 5 malah meminta kembali kedua KTP yang telah diberikannya dari Alek Sinaga dan akan menyerahkannya jika Alek membayarkan kekurangannya,”terang Sitinjak meniru ucapan Alek.
Akibatnya, sambung Sitinjak, Alek Sinaga dan isterinya pun kecewa apalagi, gara-gara urusan KTP tersebut sampai-sampai kepada Bos bengkel tempat Alek bekerja. Meskipun akhirnya KTP Alek diberikan Kepling 5 melalui Bos bengkel tempatnya bekerja bermarga Aritonang sambil mengatakan kekurangan uang pengurusan KTP dibayar melalui potong gaji.
Mendapat informasi tersebut, awak media pun mencoba mengkonfirnasi dengan mendatangi kediaman Alek Sinaga yang beralamat di Jalan Orde Baru Lingkungan 5 Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat.

Alek Sinaga (36) yang ditemui wartawan di kediamannya menjelaskan, bahwa dia sangat keberatan atas sikap Kepling 5 yang membantu warga namun meminta uang layaknya calo. Padahal, tugas Kepling adalah melayani warga selaku perpanjangan tangan dari Lurah dan Camat, bukan malah memeras warganya.
Awalnya dia bersama bos kerjanya marga Aritonang, pergi mengurus KTP ke Kantor Camat Medan Barat. Namun bos kerjanya bermarga Aritonang mengajak Kepling 5  tersebut. Usai perekaman KTP, dirumah Alek, James selaku Kepling 5 menawarkan jasa untuk mengurus KTP Alek Sinaga agar cepat selesai.
“Karena saya anggap Kepling baik mau ikut uruskan KTP saya, tentulah saya tanya biaya, Kepling bilang Rp 150 Ribu, karena saya sangat butuh agar KTP saya cepat selesai, sayapun setuju sambil meminta bantuan agar KTP istri saya diuruskan memperbaiki status.
“katanya.
Dan ketika KTP  selesai, Kepling menelepon saya untuk bertemu. Selanjutnya, saya menyerahkan uang sebesar Rp.150 Ribu. Namun tidak berapa lama, Kepling datang lagi dan mengatakan uang yang saya berikan kurang karena ada 2 KTP yqng selesai, yaitu KTP saya dan KTP Istri saya,”ujar Alek.
Sambungnya, akhirnya, Kepling pun meminta kembali KTP dari saya dan pergi. Namun tidak berapa lama, bos kerja Alek bermarga Aritonang mendatangi rumahnya dan berjumpa dengan istri Alek dan menyerahkan kedua KTP sambil mengatakan sisa kekurangan uang Alek akan di potong atas, dengan suara nada keras.
”Saat istri saya menceritakan itu, saya keberatan, karena kalau harus bayar Rp.300 ribu mending saya tunggu sampai tanggal 9 Mei 2020,”terang pekerja di bengkel las ini.
Alek juga sangat menyesalkan sikap kepala lingkungan 5, James Situmorang yang dinilai tidak bekerja dengan sepenuh hati, dan tega mematok harga kepada warga yang juga bekerja dengan gaji pas-pasan.
”Dimasa sulit saat ini, masa COVID19, koq tega sekali Kepling 5 meminta uang dengan cara mematok harga kepada saya,”terangnya.
Meski Kepling sudah mengaku salah dan tidak meminta lagi sisa uang pengurusan KTP sebesar Rp 150 ribu itu dan meminta maaf kepadanya di Tanjung Anom, dan mengatakan agar permasalahan tersebut tidak dibawa kemana-mana, namun hati kecil Alek Sinaga beserta istrinya sangat kesal dan tidak lagi suka atas kinerja Kepling 5 tersebut.
“Saya sadar, saya orang susah, tapi janganlah saya seakan dibodohi oleh Kepling, kemana sebenarnya dia (Kepling 5) urus KTP saya dan istri saya. Saya harap kiranya pengalaman saya ini tidak dirasakan oleh warga lainnya di lingkungan saya dan di lingkungan lainnya,”ujar Alek di dampingi Isterinya.
Situmorang Membantah
Sementara itu, Kepling 5 Kelurahan Sei Agul, James Situmorang saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya Nomor 0821 1239 8xxx, membantah  infornasi bahwa dirinya ada meminta uang  kepada Alek Sinaga untuk biaya pengurusan KTP.
” Tidak ada itu bang, hoax itu, saya memang ada urus, tapi tidak ada minta uang, tahulah, saat ini banyak yang urus KTP, tapi blankonya kosong, jadi itupun tetap saya bantu warga, kalau ada informasi yang seperti itu abang konfirmasi aja langsung sama saya ya bang,”ujar Kepling 5 ini dari balik selulernya.
Lurah Sei Agul, Erfin Muharmansyah ketika dihubungi melalui Hp selulernya, 0852 7061 2xxx, belum dapat di konfirmasi.(Rd)


| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |