Medan,DP News
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mendampingi Menteri
Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dan
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melakukan kunjungan kerja ke
Sumut. Salah satunya melakukam silaturahim bersama tokoh agama dan tokoh
masyarakat di Grand Aston City Hall Medan, Kamis (2/7) malam.
Pada kesempatan itu, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan Pemilihan Kepala
Daerah (Pilkada) serentak akan tetap digelar 9 Desember 2020 di sejumlah provinsi
di Indonesia, termasuk Sumut. Dari 33 kabupaten/kota yang ada di Sumut, 23
kabupaten/kota di antaranya akan menggelar Pilkada serentak.
Pelaksanaan Pilkada serentak di Sumut, diharapkan dapat berdampak positif
terhadap perekonomian masyarakat. “Di Sumut ada 23 dari 33 kabupaten/kota yang
akan mengadakan Pilkada. Yakni 17 kabupaten dan 6 kota. Jika tiap daerah dua
saja kontestanya, dan misalkan setiap pasangan mengeluarkan uang Rp10 miliar
untuk kampanye, bayangkan putaran uang itu nanti mengalir ke daerah. Apalagi
bila pasangan calon membuat nomor dan ajakan memilih pada masker. Hal ini bisa
membuat pergerakan ekonomi masyarakat,” ujar Tito.
Namun Tito mengingatkan, Pilkada serentak tersebut dilaksanakan dengan
tetap mempedomani protokol kesehatan. Masyarakat juga diharapkan tetap
beranggapan positif dengan menjadikan Pandemi Covid-19 sebagai upaya menekan
penyebaran virus dan jadi peluang bagi calon kepala daerah.
“Jangan melihat Pilkada sarana penyebaran virus. Kita harus balikkan
pemikiran itu menjadi peluang kita, dengan Pilkada ini bisa menekan penyebaran
Covid-19. Jadikan Pilkada menjadi ajang mencari kepala daerah yang efektif
melawan Covid-19, dan para calon kepala daerah pun harus mampu menawarkan
program-program yang realistis untuk menyelesaikan masalah dampak dari Covid-19
ini,” kata Tito.
Tito menambahkan bahwa pelaksanaan Pilkada di masa pandemi Covid-19 bisa
berisiko tapi juga dapat jadi peluang bagi pesaing incumbent (petahana).
“Dengan adanya Pilkada ini, para kepala daerah akan berkerja keras untuk
melandaikan kurva (penyebaran Covid-19) masing-masing. Sedangkan non-petahana
bisa menawarkan progran baru untuk kontestasi guna mengukur keberhasilan atau
tidak keberhasilan dari petahana,” terangnya.
Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD mengingatkan agar Pilkada tidak
menjadi ajang perpecahan, dan mengharapkan para tokoh agama dan masyarakat
mampu memberikan keteduhan saat Pilkada.
“Bangsa ini dipersatukan dengan ideologi Pancasila. Perbedaan agama kita
besar, kita ada 6 agama, 1.360 suku bangsa, ada 726 bahasa dan 17.508 pulau,
beruntung kita bersatu. Dahulu India dan Pakistan menyatu, namun pecah karena
perbedaan warna kulit, beda bahasa dan kepercayaan. Kita pun bisa bersatu
karena landasan ideologi Pancasila,” terangnya.
Menyikapi beragam masukan tersebut, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan
siap untuk melaksanakan dan menyosialisasikan masukan yang telah disampaikan.
“Tiga bulan Sumut merasakan pandemi Covid-19, malam ini kami baru bisa
bersilahtuhrahmi bersama jajaran Forkopimda. Seperti yang sudah sama-sama kita
ketahui dalam waktu dekat kita akan laksanakan Pilkada. Tolong kita
sosialisasikan apa yang disampaikan pada malam ini, agar bermanfaat untuk kita
bersama,” ujar Edy Rahmayadi.
Turut hadir Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Kapolda Sumut Irjen Pol
Martuani Sormin Siregar, Pangdam I/BB Mayjen TNI Irwansyah dan Kepala Kejaksaan
Tinggi Sumut Amir Yanto, para tokoh agama dan tokoh masyarakat Sumut.(Rd/Humas
Provsu)