Notification

×

Iklan

Iklan




Isu Reshuffle Kabinet Kembali Mencuat,15 Menteri Bakal Terkena....?,Fadjroel Rachman: Itu Tidak Benar.....

, 21 Agustus 2020

Foto:Ilustrasi 
Jakarta,DP News
Isu reshuffle Kabinet Indondesia Maju kembali mencuat.Indonesia Police Watch (IPW) menyebut Presiden Joko Widodo akan melakukan reshuffle menteri Kabinet Indonesia Maju usai proses pergantian Panglima TNI.
"Demikian informasi yang diperoleh Ind Police Watch (IPW) dari berbagai sumber. Sedikitnya ada 11 hingga 18 anggota kabinet yang akan bergeser dan berganti," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (21/8).
Namun, IPW tak menyebutkan waktu pergantian Panglima TNI dan hanya menyinggung bahwa pergantian Kapolri tetap sesuai jadwal pensiun Jenderal Idham Azis pada awal Januari 2021. Diketahui, masa pensiun Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto masih dua tahun lagi.
Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, mengatakan sejauh ini tak ada rencana reshuffle Kabinet Indonesia Maju dan kursi kementerian/lembaga belum akan diubah dalam waktu dekat.
"(Isu resfhulle) Tidak benar," ucap Fadjroel singkat saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Jumat (21/8).
Sebelumnya isu reshuffle pernah berembus kencang di akhir Juni ketika Jokowi menyinggung perombakan kabinet di depan menteri-menterinya. Jokowi saat itu mengungkapkan kekecewaan atas kinerja menteri dalam penanganan wabah virus corona.
"Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle, sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi, kalau memang diperlukan," kata Jokowi, dua bulan lalu.
Hingga saat ini, langkah konkret yang diambil Jokowi untuk menindaklanjuti ucapannya adalah dengan membubarkan 18 lembaga pada 20 Juli lalu.
Terkena Reshuffle
Dalam keterangannya, IPW menyatakan tokoh yang terkena reshuffle adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Pemuda dan Olaharag Zainudin Amali, Mendikbud Nadiem Makarim, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Sosial Juliari P Batubara.
Lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi, hingga Kepala Bulog Budi Waseso.
"PDIP disebut sebut akan mendapat tambahan jatah menteri. Bersamaan dengan itu Panglima TNI yang baru akan dilengkapi dengan jabatan Wakil Panglima TNI," tutur Neta.
Dalam reshuffle ini, Neta juga memprediksi bahwa Prabowo Subianto akan digeser dari posisi Menteri Pertahanan menjadi Menteri Pertanian, dan posisi Menhan akan diemban oleh Hadi Tjahjanto.
"Semula pasca digeser dari Panglima TNI, Hadi akan istirahat sebagai Dubes RI di Perancis, tapi Jokowi tetap memintanya di tanah air untuk masuk ke kabinet," ucap Neta.
Selain itu, Neta juga menyebut akan ada nama-nama baru di kabinet, dan jumlah menteri dari kalangan anggota Polri diprediksi juga akan bertambah.
Menurut Neta, Jokowi kecewa dengan menteri dari golongan milenial yang tergabung dalam kabinetnya dan akan menjadikan momentum pasca-pandemi Covid-19 dan new normal untuk mengevaluasi kinerja jajaran pemerintahannya.
"Sehingga diharapkan setelah Desember 2020 hingga ke depan, kinerja pemerintah Jokowi jauh lebih baik lagi dalam menata perekonomian maupun keamanan bangsa Indonesia," ujarnya.(Rd/CNNIndonesia)



| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |