Notification

×

Iklan

Iklan




Kesawan City Walk: Angin Segar Bagi Reza,Si Tukang Kopi.... (Catatan Pojok KCW)

, 28 April 2021

Kesawan City Walk atau lebih enak disebut lesehan jalanan modern dengan begitu cepat menjadi idola warga kota terutama kaum milenial.Bukan tidak beralasan sebab ditengah pandemi Covid-19 yang ketat dengan Prokes,muncul ide menghidupkan kawasan Kesawan yang saat zaman dulu dikenal dengan ' Paris Van Sumatera' dengan konsep para turis leluasa jalan kaki menikmati kawasan Kesawan, berbelanja di Warenhuis dan minum kopi di Tiptop.

Sebenarnya,bukan hal baru sebab sebelumnya di era Abdillah dikenal dengan Kesawan Square cuma KCW agak lebih santai suasananya apalagi dengan ala masaknya yang outdoor atau dengan istilah Wali kota Medan Bobby Nasution menjual dapur masak kepada pengunjung menuju Kitchen of Asia.

Pro kontra pasti muncul tidak jauh beda saat pembukaan Kesawan Square apalagi tantangan utama menyangkut kesehatan ditengah pandemi Covid-19.

Kerumunan pasti tidak terelakkan yang menjadi tantangan bagi Pemko Medan walau 11 OPD sudah dikerahkan terlibat sukseskan KCW tersebut.

Kondisi ini tidak menyurutkan semangat Walikota Medan M Bobby Afif Nasution dan tidak tanggung tanggung Sabtu malam sampai 'begadang' bersama para pejabat lainnya dan Tim Monitoring Covid-19 Sumut.Bobby langsung pegang pengeras suara sambil mengimbau agar pengunjung dan pedagang patuhi Prokes. 

Namun apa manfaatnya bagi pedagang pelaku UMKM.Apa kata Reza si Tukang Kopi....???

Reza,si tukang kopi mengatakan KCW merupakan angin segar ditengah keterpurukan usaha yang dilanda pandemi Covid-19.                                                                                                                                          Diluncurkannya Kesawan City Walk ini menjadi angin segar bagi para pelaku UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.Pembukaan kawasan heritage ini untuk angkringan kuliner ini sedikit banyak mulai menggerakkan roda usaha para pelaku UMKM yang selama ini berjalan tersek-seok.

Hal inilah yang dirasakan Reza, salah seorang pedagang yang membuka stand di kawasan Kesawan City Walk itu.

“Sebelumnya, pandemi telah membuat kami para pelaku UMKM terpuruk, namun Kesawan City Walk ini mendongkrak kembali usaha kami, semangat kami untuk bangkit dan berbuat sesuatu yang baru,” ucap Reza yang berjualan kopi dengan berbagai varian rasa ini.

Menurutnya, konsep outdoor dan angkringan yang diterapkan di Kesawan City Walk ini sangat cocok dengan anak-anak muda yang menjalankan UMKM. Karena itu dia berharap, agar program ini terus berjalan menjadi wisata heritage sekaligus sebagai tempat pengembangan UMKM seperti mereka.

Menyinggung soal protokol kesehatan, Reza mengakui, dia dan para pekerjanya selalu menerapkan 3M, mencuci tangan, memakai masker, juga menjaga jarak.

“Kami juga mengingatkan konsumen kami untuk selalu mematuhi protokol kesehatan,” ujarnya seraya menambahkan, jarak antar stand  pedagang juga telah diatur sedemikian rupa agar tidak tercipta kerumuman.                                                                                                                                        Malam itu, seperti malam-malam yang lain juga, banyak anak muda secara berkelompok bercengkerama di sana sembari menikmati berbagai kuliner. Kesawan City Walk tampaknya telah menjadi salah satu alternatif tempat menikmati kuliner sekaligus meresapi atmosfer heritage di Medan. Konsep angkringan yang diterapkan di kawasan ini juga disukai para remaja ibu kota Sumatra Utara ini.                                                                                                                                                  Salah seorang pemuda yang mengaku senang dengan suasana Kesawan City Walk adalah Muhammad Fahri. Dia yang tinggal di Jalan Sempurna, Gang Baru ini, mengaku, malam itu merupakan yang pertama sekali dia berkunjung ke Kesawan City Walk.

“Saya baru pertama kali berkunjung ke sini  bersama kawan-kawan. Kesannya ya senang. Ramai orang dan banyak makanan bisa dinikmati,” ucapnya. 

Menyinggung soal protokol kesehatan, Fahri mengaku telah menerapkannya. Dia mengatakan, sewaktu masuk ke lokasi Kesawan City Walk, suhu tubuhnya dan kawan-kawannya juga diperiksa oleh petugas. Selain itu, mereka juga diminta mencuci tangan dan memakai masker.

“Tadi saya lihat, para petugas juga menyuruh pengunjung lain untuk memakai masker dan jaga jarak. Ya ketatlah penjagaan protokol kesehatannya,” akunya.(Vanroem)

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |