Jakarta,DP News
Melontarkan
kontroversi dengan pernyataan bahwa Gojek
sukses di Indonesia karena kemiskinan, bos Big Blue Taxi Malaysia kembali 'beraksi'. Kali
ini, ia menyinggung pemerintah Indonesia.
Sang bos yang bernama Datuk Shamsubahrin Ismail melontarkan kritik yang kembali viral dalam video yang beredar di media sosial. Soal Gojek, ia menyebut bukan rakyat Indonesa yang miskin tapi ada kesalahan yang dilakukan pemerintah Indonesia.
"Rakyat Indonesia tak salah, kalau dikatakan miskin. Yang salah itu adalah kerajaan Indonesia, pemerintah Indonesia yang salah," ujarnya dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagram @lambe_turah.
Ismail melanjutkan bahwa pemerintah Malaysia tidak perlu mengikuti apa yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia mengizinkan Gojek atau Grab. Ia menyinggung bahwa driver ojek online tak punya gaji tetap.
Sang bos yang bernama Datuk Shamsubahrin Ismail melontarkan kritik yang kembali viral dalam video yang beredar di media sosial. Soal Gojek, ia menyebut bukan rakyat Indonesa yang miskin tapi ada kesalahan yang dilakukan pemerintah Indonesia.
"Rakyat Indonesia tak salah, kalau dikatakan miskin. Yang salah itu adalah kerajaan Indonesia, pemerintah Indonesia yang salah," ujarnya dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagram @lambe_turah.
Ismail melanjutkan bahwa pemerintah Malaysia tidak perlu mengikuti apa yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia mengizinkan Gojek atau Grab. Ia menyinggung bahwa driver ojek online tak punya gaji tetap.
"Pemerintah
di Malaysia mengikuti kesalahan yang dilakukan pemerintah Indonesia. Kenapa
harus kita membiarkan anak muda kita Malaysia bekerja tanpa gaji tetap, untuk
membawa Grab, untuk membawa Gojek," cetusnya.
Ismail memang salah satu pihak yang melontarkan kritik paling keras soal rencana kedatangan Gojek ke Malaysia, yang sudah diberi lampu hijau oleh pemerintah setempat. Mungkin, ia khawatir bisnisnya bakal terancam.
Kata-katanya yang paling menimbulkan kehebohan adalah saat menyindir kemiskinan Indonesia. "Kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, gaji tak tinggi. Malaysia tidak bisa seperti itu. Anak muda (Malaysia) bukan miskin, tak datang dari keluarga miskin. Kenapa kita mau menjatuhkan marwah mereka sehingga menjadi tukang Gojek," ujarnya.
(detikcom/Rd)
Ismail memang salah satu pihak yang melontarkan kritik paling keras soal rencana kedatangan Gojek ke Malaysia, yang sudah diberi lampu hijau oleh pemerintah setempat. Mungkin, ia khawatir bisnisnya bakal terancam.
Kata-katanya yang paling menimbulkan kehebohan adalah saat menyindir kemiskinan Indonesia. "Kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, gaji tak tinggi. Malaysia tidak bisa seperti itu. Anak muda (Malaysia) bukan miskin, tak datang dari keluarga miskin. Kenapa kita mau menjatuhkan marwah mereka sehingga menjadi tukang Gojek," ujarnya.
(detikcom/Rd)