Notification

×

Iklan

Iklan




Rapat Pembahasan R-APBD 2021 : Dinas P2K Terapkan Aplikasi E-Damkar

, 10 November 2020

Medan,DP News

Komisi IV DPRD Medan rapat membahas Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2021 dengan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Medan, Selasa (10/11).

Dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi IV, Paul Mei Anton Simanjuntak, Kadis Damkar Albon Sidauruk diminta memaparkan seluruh kebutuhan anggaran yang dibebankan pada tahun 2021.

Aldon menyebutkan, anggaran 2021 sebesar Rp 2,3 miliar, sebelumnya di 2020 hanya sekitar Rp 800 juta. “Karena itu kita hanya terfokus untuk program belanja barang,”kata Albon.

Tahun ini, sambungnya, Dinas Damkar akan melauncing E-Damkar. Aplikas ini didownlod di Playstore.

“Sebab data yang didapat dari E- Damkar lebih akurat. Diharap dengan adanya E-Damkar, kalau terjadi kebakaran dimanapun, akan diketahui dengan membuka link E-Damkar. Sehingga petugas kita bisa lebih cepat sampai di lokasi kebakaran. Target kami kedepannya, dengan E-Damkar dan jumlah PHL sekitar 1.000 orang, waktu tempuh menuju tempat kejadian bisa ditempuh sekitar 10 menit. Sebelumnya 15 -20 menit,”sebutnya.

Paul mempertanyakan anggaran yang diperlukan Dinas Damkar untuk memeriksa Hydrant (racun api) di gedung DPRD Medan. Aldon menjawab, kalau satu tahun untuk pengadaan hydrant di gedung Pemerintahan Kota Medan, tidak terlalu besar. “Paling itu sekitar 50 juta rupiah sudah cukup pak,” jelasnya.

Sedangkan anggota Komisi IV, Antonius D Tumanggor mempertanyakan atas penggunaan dana oleh Dinas Damkar yang berjumlah Rp 6,7 miliar. “Untuk apa saja dana itu”, tukasnya.

Atas pertanyaan itu, Albon Sidauruk menjelaskan bahwa, dana ini digunakan untuk pengadaan alat pengoperasian armada, pengadaan obat obatan yang diletakkan di kenderaan operasional, pengadaan makan minum buat anggota setelah bertugas, pengadaan makanan berbuka puasa dan pengadaan honor PHL. “Buat anggaran PHL inilah yang besar,” terangnya.

Mendengar penjelasan ini, pimpinan rapat meyimpulkan, akan membahas anggaran buat Dinas Damkar ini lebih serius. “Sebab sesuai laporan dari Kadis Damkar, ada program yang hilang pada saat menjalankan program mereka. Jangan kita capek membahas anggaran tapi nantinya hilang atau tidak tercantum di anggaran yang diusulkan oleh Komisi IV DPRD Medan,” kata Paul mengakhiri rapat.(Rd)


| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |