Notification

×

Iklan

Iklan




Perusahaan Mendadak Kerahkan Alat Berat,Puluhan Warga Melcem Batu Ampar ‘Melawan’

, 09 Mei 2019



Warga Melcem melawan pihak perusahaan yang mengerahkan alat berat dan mengancam akan maksi demo ke Kantor BP Batam untuk mengadukan penggusuran di tempat tinggalnya.(INDRALIS)

Batam,DP News
Puluhan warga di kawasan Melcem, Sungai Tering II, RT 02,RW 04 Kelurahan Tanjung Sengkuang,Kecamatan Batu Ampar  melawan bahkan mengancam akan  melakukan pembakaran alat berat beko milik PT.Limanda.
Pasalnya perusahaan tanpa konfirmasi dan pemberitahuan tiba - tiba sudah mendatangkan alat berat di belakang rumah warga hendak melakukan pemotongan lahan di sekitar rumah penduduk,Kamis,9  Mei siang sehingga terjadi keributan .
Dari informasi yang diterima , antara  warga dengan perusahaan sudah sering berselisih paham secara lisan, hal ini dipicu karena janji perusahaan ke warga tidak pernah ditepati. Salah satunya soal batas lahan antara warga dengan perusahaan, dan tidak adanya pemberitahuan awal dari perusahaan, dan tidak adanya pemberitahuan awal dari perusahaan alat berat.
Dalam adu mulut antara pihak perusahaan dengan warga setempat, warga meminta agar beko yang akan melakukan pengorekan lahan segera meninggalkan lokasi, jika  tidak, warga mengancam akan membakar alat tersebut secara masa beramai - ramai dengan penduduk setempat.
Ketua RT 02,RW05 Sungai Taring , Ramli Nasution mengatakan kepada wartawan di lokasi bahwa perusahaan yang punya lahan itu tidak bertanggung jawab kepada warganya bahkan membuat trauma sebab dengan tiba - tiba  mendatangkan alat berat ke lokasi.
Sebaiknya pihak perusahaan itu ada transparansi dengan warga dan perangkat RT dan RW disini. Kalau ingin melakukan pemotongan lahan itu ada komunikasi dengan kami dan memberitahukan batas - batas lahannya itu, jangan main hajar saja, " Ujar Ramli kepada awak media di lapangan.
Menurut  Ramli, jika pihak perusahaan itu, yakni PT.Limanda yang diwakili  Burhan mengadakan komunikasi dengan warga RTdan RW maka warga tidak akan resah dan akan menerimanya.
Namun  kalau tidak ada pemberitahuan dulu maka siapapun orangnya maka pasti akan berontak marah , kalau ada korban jatuh siapa yang yang bertanggung jawab,"ungkap Ramli.
Dijelaskan Burhan, pengawas dari perusahaan itu tidak pernah jujur dan terbuka sebab  sebelum dilakukan penggusuran rumah warga dan pemotongan lahan, dia buat janji - janji manis dengan warga, yakni akan membuat kan jalan yang bagus.
Namun hal itu tidak pernah terealisasi malah yang ada saat ini jalan yang sangat terjal sehingga sangat susah dilalui apa lagi buat anak - anak sekolah pulang.Sangat miris kita lihat kondisi jalan disini,ujarnya.
Lurah Tanjung Singkuang Yanuar Pribadi mengatakan bahwa keributan antara warga dengan perusahaan itu adalah karena miss komunikasi saja, yaitu pihak perusahaan yang diwakili Burhan sebagai tuan takur tanah tidak ada komunikasi dengan warga bahwa akan melakukan pemotongan lahan itu.
Selain itu kata Yanuar, keributan itu terjadi juga dikarenakan tidak adanya koordinasi tentang batas - batas  dari tanah perusahaan itu yang sebenarnya . Oleh itu warga meminta kejelasan dan tranparasi dari pihak perusahaan itu terkait batas lahannya.
Menurut untuk selusi sementara supaya tidak terjadi lagi keributan, maka pihak perusahaan tidak boleh dulu melakukan pemotongan lahan itu dan harus memperlihatkan HPL nya dan kepada warga setempat.
Besok kata lurah akan diadakan petemuan rapat dengan Camat Batu Ampar Drs Tukijan,pihak perusahaan dan juga kepolisian. Untuk waktunya akan kita  kordinasikan dulu dengan camat setempat agar masalah ini bisa diselesaikan.(Indralis




| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |