Medan,DP News
Untuk
meningkatkan pengelolaan sampah dan limbah, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
(Pemprov Sumut) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan membangun Pusat Daur
Ulang (PDU) Sampah dan alat monitor online kualitas air Danau Toba.
Demikian
diungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumut Binsar Situmorang saat
paparan ekspos informasi pembangunan lingkungan hidup di hadapan wartawan di
ruangan pers, Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30, Medan,Senin
(27/5).
“Untuk
pengurangan dan penanganan sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
dibangun Pusat Daur Ulang (PDU) Sampah di Desa Ujung Bandar, Kecamatan Rantau
Selatan dan Kabupaten Labuhan Batu. Pembangunan fisiknya sudah selesai, itu
akan segera beroperasi,” kata Binsar.
Tidak hanya
limbah dan sampah, DLH Sumut juga membangun alat monitoring kualitas air
(Online Water Monitoring System) untuk Danau Toba. Alat ini di pasang di Desa
Mogang, Kecamatan Palipi, Kabupaten Samosir dan akan mengirimkan data sampel
kualitas air Danau Toba ke DLH.
“Kita juga
sudah menginstalasi Online Water Monitoring System untuk Danau Toba di Desa
Mogang, Kabupaten Samosir. Alat ini bisa bekerja online, mengirim data sampel
air Danau Toba kepada pemerintah segera, karena dia berbasis online. Ini perlu
agar kita bisa langsung mengambil tindakan cepat sebelum terjadi kerugian yang
lebih besar seperti sebelum-sebelumnya,” tambah Binsar.
Melalui paparannya yang difasilitasi Biro Humas dan
Keprotokolan Pemprov Sumut, Binsar juga menerangkan ada empat poin yang menjadi
fokus DLH Provinsi Sumut dari tahun 2018-2023, mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD Provinsi Sumatera Utara. Pertama adalah Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
(IKLH), Indeks Kualitas Air, Indeks Kualitas Udara dan Indeks Kualitas Tutup
Lahan.
Disampaikannya,
terakhir tahun 2018 IKLH masih 67,17% dari target, indeks kualitas air 77,5%,
kualitas udara 85,59% dan kualitas tutupan lahan 45%. “Sesuai dengan Misi Pak
Edy Rahmayadi dan Pak Musa Rajekshah yang kelima, mewujudkan masyarakat
Sumatera Utara yang bermartabat dalam lingkungan, alamnya bersih dan indah kita
harus mengejar target-target ini,” katanya.
Selain PDU dan
Online Water Monitoring System untuk Danau Toba, DLH juga membangun water
purifier di 21 titik Porvinsi Sumut, Pembangunan IPAL Komunal, memberikan
bantuan 150 unit tempat sampah, menyiapkan regulasi, peningkatan program
Adiwiya dan juga bekerja sama dengan luar negeri untuk pendidikan lingkungan.
Ketika ditanya
mengapa limbah dan sampah masih menjadi masalah di Sumut sampai saat ini,
Binsar Situmorang mengatakan, penanganan suatu masalah sering terhambat di
koordinasi. Hal ini menurut Binsar karena di beberapa kasus Pemkab atau Pemko
sering berjalan sendiri-sendiri.
“Ya masalah
koordinasi memang sering menjadi kendala kita. Terkadang daerah berjalan
sendiri-sendiri dalam menangani kasus lingkungan hidup, padahal untuk masalah
ini misalnya sungai itu kan melibatkan beberapa daerah, jadi harus bersinergi.
Di sinilah posisi kita Provinsi Sumut berada, kita harus memfasilitasi mereka
atau dengan kata lain menjadi wasit. Kita berharap masalah-masalah ini segera
teratasi target-target kita bisa tercapai,” pungkasnya.(Humas Propsu/Rd)