Jakarta,DP News
Pemain Sinetron ‘Doel Anak Betawi’ Rano
Karno lolos masuk Senayan dengan suara terbanyak mewakili Partai PDI Perjuangan
dalam Pileg 2019. Pria yang akrab dipanggil si Doel itu, terdaftar menjadi
Calon Anggota DPR RI di dapil III Banten meliputi Kota Tangerang, Kota
Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang.
Rano Karno mendapatkan perolehan
suara terbanyak dengan jumlah 274.294 suara. Berdasarkan data yang diperoleh
dari formulir model DC-1 KPU Provinsi Banten, raihan suara tertinggi
di Banten.
Hasil perolehan suara itu ditetapkan
KPU Banten, dalam rapat pleno rekapitulasi suara Pemilu
2019 tingkat Provinsi Banten yang selesai Senin 13 Mei 2019 dini hari.
Pria kelahiran 8 Oktober 1960 ini
dalam dunia politik tidak perlu diragukan. Rano sempat menjadi wakil bupati Tangerang mendampingi Bupati Ismet Iskandar
periode 2008-2013.
Pada 2011, Rano memutuskan untuk
mundur dari wakil bupati Tangerang, karena terpilih sebagai Wakil Gubernur
Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah periode 2012-2017.
Karier politik Rano Karno terlihat
moncer, saat diangkat menjadi Gubernur Banten menggantikan Ratu Atut Chosiyah
yang dinyatakan bersalah oleh pengadilan Tipikor.
Sejak saat itu, Rano meneruskan jabatannya sebagai Gubernur Banten hingga pada
2016.
Pada Pilgub Banten 2017, Rano
berpasangan dengan Embay Mulya diusung PDI Perjuangan, Nasdem, dan PPP.
Sayangnya, harus kalah bertarung dengan Wahidin Halim-Andika Hazrumy.
Kegagalan pada di Pilgub 2017, tak
membuatnya menyerah. Akhirnya pada Pemilu 2019, ia membuktikan keberhasilannya
dengan maju menjadi anggota DPR RI, dan berhasil meraup suara terbanyak di
dapilnya.
Kehidupan Pribadi dan Sosial
Rano menikah dengan Dewi Indriati
pada 8 Februari 1988 dan mengadopsi 2 orang anak, Raka Widyarma dan Deanti
Rakasiwi. Sebelumnya Rano pernah menikah dan berakhir dengan perceraian setelah
dua tahun.
Rano Karno pernah diangkat sebagai
duta khusus Indonesia dalam bidang pendidikan oleh UNICEF, sebuah badan di PBB
(Perserikatan Bangsa Bangsa) yang bergerak dalam bidang pendidikan.
Pria yang memiliki tahi lalat di
dagu ini bisa menjadi duta UNICEF dari Indonesia, setelah direkomendasikan oleh
Prof Dr Emil Salim, Mantan Menteri Kesehatan (alm) Prof. Dr.
Adhyatma, Ibu Prof. Singgih, Ibu Prof Murprawoto.
Penghargaan
Bintang Drama Pria Terfavorit dalam
Panasonic Awards 1997
Penghargaan Surjosoemanto dari BP2N
(Dewan Film Nasional) 1997
Nominasi FFI: Yang (1984),
Ranjau-Ranjau Cinta (1985), Arini I (1987), Arini II (1989), Kuberikan
Segalanya (1992)
Aktor Utama Terbaik dalam Taksi FFI
1991
Pemain Cilik Terbaik FFI 1974 di
Surabaya
Best Child Actor FFA 1974 di Taiwan
lewat film Rio Anakku (1973)
Aktor Harapan I Pemilihan Best
Actor/Actrees PWI 1974 . Rd/Tagar News)