Medan,DP News
Perusahaan Listrik Negara
(PLN) harusnya menjaga agar aliran listrik tak padam selama bulan Ramadhan.
Menurut anggota DPRD Medan
Rajudin Sagala, kepada wartawan padamnya aliran listrik pada Kamis dini hari
hingga subuh, tentunya menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat. Karena aliran
listrik padam disaat sebagian umat Islam tengah melakukan sahur.
“Harusnya PLN bisa menjaga dan
memastikan agar aliran listrik tetap menyala selama bulan Ramadan ini. Terlebih
lagi ketika malam hari hingga menjelang subuh,” kata Rajudin, Jumat (10/5) di
Medan.
Karena pada waktu-waktu
tersebut, disebutkan politisi PKS ini, umat Islam sedang marak-maraknya
menjalankan ibadah.
Mengenai padamnya listrik
karena ada kerusakan dan butuh perawatan, Rajudin menuturkan harusnya perawatan
tidak dilakukan saat bulan Ramadan.
“Janganlah ada alasan PLN
mengatakan itu ada perawatan, masak bulan Ramadan perawatan terus. Kok tiap
tahun mati lampunya selalu hampir di bulan Ramadan terus?,” beber Rajudin.
Oleh sebab itu, Rajudin
mengajak PLN untuk melakukan evaluasi pasca pemadaman jelang sahur tersebut.
“Ini harus jadi evaluasi.
Kejadian dini hari tadi harus jadi pelajaran agar tidak lagi timbul pemadaman
listrik selama Ramadan, terutama saat malam hingga subuh,” tandasnya.
Terpisah, Manager Komunikasi
PLN UIW Sumatera Utara Rudi Artono, dalam siaran persnya mengatakan padamnya
listrik jelang sahur itu disebabkan kerusakan terjadi pada Current Transformer
(CT).
CT merupakan peralatan yang mengubah besaran
arus dari besar ke kecil ataupun sebaliknya sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan, dengan arus 150kV.
Sambungnya, bahwa beberapa
Pembangkit seperti PLTU Nagan Raya 1 dan 2, PLTU Pangkalan Susu 2, PLTGU
Belawan, ST 2.0, PLTG Marine Vessel Power Plant dan Belawan, serta PLTD AKE
mengalami trip atau padam terpaksa dan harus dilakukan recovery dengan waktu
yang cukup lama.
“Sedang dilakukan pemulihan
bertahap, mohon maaf jika waktu sahur menjadi terganggu,” tutur Rudi.(Rd)