Medan,DP News
Dalam upaya menekan angka inflasi harga komoditas bahan pangan di Kota
Medan terlebih menjelang Hari Raya Idul Adha 1440 H, Pemko Medan dan Tim
Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Medan menggelar rapat koordinasi di Balai
Kota, Selasa (6/8). Selain menekan angka inflasi, rapat ini juga sekaligus
memastikan ketersediaan bahan pokok di Kota Medan aman.
Rapat dipimpin Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH diwakili
Wakil Wali Kota Ir H Akhyar Nasution MSi didampingi Asisten Ekbang Khairul Syahnan.
Tutu hadir dalam rapat ini Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut Wiwiek
Sisto Widayat, Kadis Perdagangan Kota Medan Dammikrot serta perwakilan
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Ketahanan Pangan Kota
Medan dan PD Pasar serta Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Medan
Ada pun fokus masalah yang dibahas dalam rapat yakni
melakukan sinkronisasi langkah sebagai upaya menekan angka inflasi harga
komoditas pangan di Kota Medan, terlebih menjelang Hari Raya Idul Adha yang cendrung
merangkak naik Hari Raya Idul Adha. Dengan demikian masyarakat tetap dapat
menjangkau bahan kebutuhan pokok sehari-hari.
‘’Rapat ini menjadi penentu langkah bagi kita untuk menghadapi nilai
inflasi Kota Medan yang saat ini mencapai 1,33 %. Kami berharap semua pihak
dapat menjalankan fungsi dan perannya masing-masing untuk menekan angka inflasi
sehingga tidak berdampak besar bagi produsen maupun konsumen,’’ kata Wakil Wali
Kota.
Mantan anggota DPRD itu selanjutnya menjelaskan, terbesar terjadinya
inflasi berasal dari cabai karena tingginya jumlah permintaan warga. Guna
mengatasi dan menyikapi inflasi tersebut, jelas Akhyar, tentunya tanggung jawab
semua pihak. “Jangan sampai kenaikan inflasi justru merugikan petani dan
membebani masyarakat. Jadi sinkronisasi ini mutlak dibutuhkan agar perekonomian
Kota Medan tetap stabil dan maju,’’ ungkapnya.
Wakil Wali Kota selanjutnya mengaku, selain jumlah permintaan, faktor lain
yang menjadi penyumbang terjadinya inflasi adalah masalah tekhnis yang terjadi
di lapangan, terlebih saat pendistribusian barang yang diperoleh dari wilayah
pemasok seperti Tanah Karo. Misalnya saja ungkap Wakil Wali Kota, seperti cuaca
buruk serta kendaraan yang mengalami kerusakan juga menjadi penyebab
terjadinya inflasi.
‘’Kita tidak dapat pungkiri bahwa banyak faktor lain yang turut menjadi
penyebab terjadinya inflasi. Kondisi cuaca dan bahkan kendaraan juga menjadi
salah satu penyebabnya. Terlebih akses jalan distribusi dari dan menuju Tanah
Karo sabagai salah satu daerah pemasok komoditas cabai tidak ada alternatif
lain. Tak ayal, kendala di lapangan menjadi penyebab naiknya harga,’’ jelasnya.
Menyikapai masalah tersebut, Wakil Wali Kota berharap hasil rapat yang
dilakukan mampu menyikapi kondisi kenaikan inflasi yang terjad
karena menyangkut kondisi perekonomian masyarakat.
‘’Kepada seluruh stakeholderterkait, kami (Pemko Medan) berharap kerjasama
dan koordinasi untuk sama-sama mencari solusi masalah inflasi. Jangan sampai
ada yang dirugikan, baik petani maupun masyarakat,’’ pungkasnya. (Rd)