Samosir,DP News
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan agenda kunjungan kerjanya pada
hari ketiga di Kabupaten Samosir, Rabu (31/7). Setelah mendatangi sejumlah
tempat destinasi maupun proyek fisik, dirinya pun meyakinkan bahwa program
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) ini dapat di lihat akhir tahun
depan.
“Jadi sudah tiga hari ini, kita sudah kunjungi beberapa titik yang ada di
kawasan Danau Toba, baik yang di sini, Taput, Tobasa dan Humbahas, Simalungun.
Saya juga jalan keliling Samosir, sudah selesai. Tinggal 21 km saja, tahun ini
rampung,” ujar Jokowi, saat melihat progres proyek pembangunan kawasan Tano
Ponggol di Pangururan, Samosir.
Jokowi menjelaskan, bahwa sebelum itu dirinya telah mengunjungi desa adat ,
desa ulos di Huta Siallagan, pasar suvenir serta pasar tradisional di Pangururan.
Semua tempat dan destinasi yang ada katanya, akan dikerjakan tahun ini dan
tahun depan. Dengan begitu, dimungkinkan proyek dapat diselesaikan semuanya.
“Termasuk dermaga pelabuhan, akan diselesaikan semuanya. Sehingga setelah
ini selesai, maka langkah berikutnya adalah mempromosikan pariwisata Danau Toba
secara besar-besaran. Setelah produknya ini betul-betul selesai,” sebutnya,
terkait Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Khusus untuk Tano Ponggol yang disinggahi Presiden, juga dinilai sebagai
pekerjaan besar. Sebab selain membangun jembatan baru yang lebih bagus, juga
memperlebar dan memperdalam jalur air pemisah antara Pulau Samosir dengan
Sumatera. Sehingga nantinya kapal dapat mengelilingi Danau Toba. “Jadi paralel
dikerjakan. Ini kan terusan Tano Ponggol ini dilebarkan 80 meter. Semuanya juga
akan direhab total,” tegasnya.
Selain itu, terkait lingkungan juga disinggung dalam kunjungan Presiden RI
tersebut. Sebab isu pencemaran air Danau Toba sudah sejak lama menjadi polemik.
Penyebabnya yakni limbah domestik dan keberadaan Keramba Jaring Apung (KJA).
Disampaikan Jokowi, saat ini sedang dilakukan pengujian terhadap kualitas air
oleh ahli.
Pengujian itu, katanya, akan menghasilkan rekomendasi yang selanjutnya
dicarikan solusi untuk itu. Namun jika tidak dapat, kemungkinan besar akan
ditutup. Karena selain masalah itu, pemerintah juga akan menyiapkan bagaimana
sumber daya manusia (SDM) yang harus sinkron dengan sekolah.
“Termasuk sekolah menengah kejuruan (SMK) yang ada di sini, kita arahkan ke
jurusan pariwisata. Ini paralel semuanya. Nanti dilihat perubahannya akhir
tahun depan,” pungkas Jokowi, yang juga mengatakan akan mengambil lahan hutan
dan menanaminya kembali.
Selanjutnya, Jokowi bersama rombongan pun mengunjungi Pusat Informasi
Geopark Kaldera Toba di Sigulatti. Dari sana, Jokowi disuguhkan Kopi asal
Samosir sekaligus melihat apa yang ditampilkan di dalam gedung informasi
tersebut.
Senada dengan upaya tersebut, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengakui jika
dirinya pernah menggalakkan penanaman pohon hutan di kawasan Danau Toba atau
disebut Toba Go Green. Namun saat itu dirinya masih bertugas sebagai Pangdam
I/BB. Kini program itu diharapkan dapat berlanjut setelah beberapa tahun
setelahnya.
“Ya, Toba Go Green. Ya nanti setelah pulang ini saya akan ketemu Pangdam.
Jadi TNI/Polri bersama melakukan penanaman pohon di Danau Toba,” jelas Gubernur
sebelum beranjak menuju Humbahas mendampingi kunjungan kerja Presiden RI.
Hadir dalam rombongan Menko Maritm Luhut Panjaitan, Kepala Staf Presiden
Moeldoko, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Sementara dari Sumut, ikut mendampingi
Ketua TP-PKK Sumut Hj Nawal Edy Rahmayadi, Bupati Samosir Rapidin Simbolon,
Kadis Pariwisata Hidayati, Kepala Kesbangpol Anthony Siahaan serta pejabat
lainnya.(Humass Pemprovsu/Rd)