Sebuah rumah tempat penampungan para TKI Ilegal disalah satu rumah milik warga yang belum tau setatus pemilik rumah tersebut masih dalam penelitian pihak berwajib (Foto:Indralis)
Batam,DP
News
Polsek Nongsa
beserta anggotanya dikabarkan telah menggerebek sebuah rumah tidak bertuan
dimana sampai saat ini belum diketahui siapa pemiliknya alias ‘misterius’ dan
masih dirahasiakan warga sekitar itu.Diduga tempat penampungan Tenaga
Kerja Indonesia (TKI) ilegal di Kampung Tengah, Nongsa, Jumat (2/8) kemarin
sore menjadi heboh dan pembicaraan sampai Kepolresta dan Mapolda Kepri dalam
pemberitaan dari berbagai media lokal dan Online.
Penangkapan
gagal lantaran ulah oknum wartawan yang lebih dulu mendatangi lokasi. Saat
mendatangi lokasi, yang ditemukan hanya beberapa orang TKI yang baru pulang
dari Malaysia dan hendak kembali ke daerah asalnya.
Kapolsek Nongsa
Kompol Albert Perwira Sihite, sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan dan
dianggap menggagalkan upaya kepolisian dalam mengungkap praktek perdagangan
manusia.
Saat ditemui
di Mapolresta Barelang usai rapat sejajaran Polsek Se Kota Batam, Albert
mengaku lokasi tersebut sudah lama menjadi incaran. Hanya saja, saat ini
tengah melakukan pemantauan dan menunggu waktu yang tepat untuk melakukan
tindakan.
"Kita
menunggu waktu yang tepat untuk melakukan tindakan. Sebab, di lokasi hanya
diisi para TKI yang notabenenya sebagai korban. Sedangkan pengelolanya jarang
di sana. Dengan kata lain, kita menunggu momen saat pengelola datang ke
lokasi dan baru dilakukan penggrebekan," ujarnya,.
Dalam
pengungkapannya, lanjut Kapolsek, pihaknya masih menyelidiki untuk mencari
tahu pengurus penampungan atau orang yang bertanggung jawab atas lokasi
penampungan, agar dapat diungkap.
"Namun
hal tersebut berantakan karena kami didahului penggerebegan oleh oknum
wartawan yang berjumlah 6 orang. Akibat dari itu, target pengungkapan jadi
gagal. Sangat disayangkan kita harus kembali proses penyelidikan dari nol
untuk kegiatan ilegal tersebut," sesalnya.
Selain itu,
salah satu oknum tersebut mendapatkan nomor ponsel salah satu pengurus TKI
ilegal dan mencoba menghubunginya. Hanya saja nomor yang didapatkan tidak
aktif. Setelah itu barulah oknum itu menghubungi polisi.
"Mereka
melakukan penggrebekan yang merupakan tugas dari kami, dan tanpa ada
koordinasi lebih dulu. Setelah gagal menghubungi pengurusnya, barulah mereka
melemparkannya ke kami. Karena sudah didahului, mau tidak mau kita juga harus
turun ke lokasi dan hanya ditemukan para TKI, dan dilakukan pendataan serta
dibantu proses pemulangannya," papar Albert.
Ia juga
mengimbau kepada semua pihak, agar bisa menahan diri dan menyerahkan
penindakan kepada kepolisian, sehingga upaya yang dilakukan maksimal.
"Semoga
hal ini menjadi pelajaran kita bersama, sehingga kedepannya hal serupa tidak
terulang lagi," ujarnya.
Sihite
sangat mengpresiasi upaya yang dilakukan beberapa oknum wartawan tersebut,
karena berusaha membantu mengungkap praktek penampungan TKI ilegal. Namun Ia
meminta ke depannya bisa bersinergi dengan kapolisian, sehingga tidak terjadi
miss komunikasi.
Disisi lain
6 wartawan saat berada di Polsek Nongsa sangat menyesalkan atas ungkapan
kejadian yang dilontarkan Kapolsek dengan ucapan, " Wartawan Bertindak
seperti macam polisi, suka mendahului petugas,' paparnya saat dikutip, Ke
enam wartawan akan melakukan mediasi dan melakukan pertemuan dengan kapolsek
pada waktu luang," Ungkap dari salah seorang wartawan senior (IN)
|
|
Polsek Nongsa Batam Grebek Penampungan TKI Illegal,Pemilik Masih ‘Misterius’
DP News
02 Agustus 2019
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |