Notification

×

Iklan

Iklan




Anggota DPRD Kota Medan Dame Duma Sari PEMUDA ASET BANGSA PERLU DIPERHATIKAN PEMERINTAH

, 27 Oktober 2019


MEDAN, DPNews

Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Gerindra Dame Duma Sari mengatakan, pemuda adalah aset yang perlu diperhatikan pemerintah atau bangsa ini. Soalnya, pemuda selalu berada di posisi strategis dari setiap tragedi-tragedi yang mengusung perubahan di negara ini. Apalagi, peran pemuda sudah lama menonjol sejak masa penjajahan-penjajahan hingga sekarang ini.
“Tanpa adanya pemuda, Negara ini seakan-akan tidak hidup atau mati. Karena, Perjalanan panjang Negara ini hingga titik sekarang tidak terlepas dari warna-warni yang diberikan para pemuda-pemuda Indonesia yang peduli kepada bangsa dan Negara sendiri ini,” kata Dame Duma Sari, Minggu (27/10/2019) melalui telepon selularnya.
Disebutkannya, perubahan sosial erat kaitannya dengan pembangunan baik individu maupun kelompok dan masyarakat. Sejalan adanya peran pemuda sebagai masa depan bangsa atau pembangun, maka bangsa ini menuju kepada pembangunan dan kemajuan. “Pemuda dibutuhkan sebagai change agent dalam berbagai sektor, seperti sektor politik, sektor budaya dan sektor-sektor lainnya,” ujarnya.
Selama masih mempunyai negara, politik juga akan selalu menyertai. Masalah yang dihadapi sekarang adalah politik sudah terlalu lama terasosiasi sebagai hal yang dihindari dan karenanya banyak orang. Kata “politik” hampir identik dengan perebutan kekuasaan. Akibatnya, banyak anak muda yang menghindari dan tidak peduli dengan adanya politik. Tetapi, itu menjadi rendah untuk seseorang menduduki posisi strategis dalam lembaga-lembaga Negara.
Akibatnya, lanjut Anggota DPRD Kota Medan ini, sebagian orang-orang yang memegang kekuasaan dalam hal tersebut bukanlah orang-orangyang terbaik yang ada di negara tersebut maupun lembaga tersebut, melainkan hanya orang-orang yang dari awal masuk ke dalam ranah politik dengan niatan untuk semata-mata memperoleh jabatan atau kekuasaan demi uang ataupun kepentingan pribadi lainnya. Pada kancah politik dan lembaga Negara dikuasai oleh sebagian orang-orang yang tidak berkualitas atau tidak pandai, orang-orang yang mempunyai skill berkualitas akan banyak menjauhi area tersebut. Hal ini terjadi karena politik di anggap sebagai lingkaran setan.
Generasi milineal harusnya bisa bertindak sebagai change agent dan agar bisa memutus lingkaran setan tersebut. Pemuda harus tetap optimis dan tidak diharuskan berhenti melakukan langkah-langkah perbaikan demi suatu negara, termasuk dalam sektor di bidang budaya, sektor bidang ekonomi dan khususnya sektor dalam politik. Pemuda harus mau atau harus mempunyai keniatan untuk peduli dengan politik di dalam suatu negaranya dan berani terjun kedalam politik. Karena, perbaikan politik hanya akan terjadi pada saat orang-orang yang professional dan berintegritas masuk ke dalam ranah politik.Tidak dapat dipungkiri bahwa politik sudah terlalu lama disalahgunakan oleh sebagian orang opportunist demi jabatan, kekuasaan ataupun demi uang semata.
Masih katanya, pemuda sekarang atau pemuda milineal ini adalah generasi yang sangat mahir dalam menjalankan teknologi. Dengan kemampuan tersebut di dunia teknologi dan sarana-prasarana yang ada , generasi milineal atau pemuda ini memiliki banyak peluang atau potensi untuk bisa berada di depan dibandingkan dengan generasi sebelum-sebelumnya. Namun, banyak pemuda sekarang yang cenderung lebih tidak peduli dan acuh tak acuh terhadap keadaan sosial di sekitarnya termasuk juga di dalam politik dan ekonomi. Mereka cenderung menginginkan hal-hal yang instan dan tidak pernah menghargai suatu proses.
Maka dari itu, hal ini perlunya kesadaran terhadap setiap individu- individu untuk melakukan perubahan-perubahan yang ada di dalam masyarakat sekitar maupun di dunia politik dan yang lainnya. Karena itu, penerus negara atau khususnya penerus bangsa Indonesia yang akan datang dan seterusnya adalah pemuda-pemuda tersebut. Perlunya kesadaran bagi sebagian pemuda-pemuda sekarang atau masa milineal itu sangat amat penting itu membangun masa depan bangsa ini.(RD)

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |