Medan,DP News
Sesuai tahapan
jadwal Pikda 2020,Sabtu(26/9) merupakan hari pertama kampanye dan masing-masing
pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Medan ditandai dengan deklarasi
dukungan.
Dikutip daari
CCNIndonesianmenyebutkan,kubu Bobby
Nasution-Aulia Rachman mengaku telah melanggar protokol
kesehatan dan aturan Pilkada Serentak 2020 di hari pertama masa kampanye, Sabtu
(26/9). Pendukung membludak saat acara deklarasi dukungan.
Diketahui, Bobby
Nasution adalah menantu Presiden Joko Widodo. Dia bersama Aulia mendapat nomor
urut 2 di Pilkada
Medan.Pada acara Deklarasi Dukungan Sedulur Bobby - Aulia di
Coffee D'kedan, begitu banyak pendukung yang hadir. Ruangan penuh sesak.
Meski
menggunakan masker, namun para pendukung tak terlihat menjaga jarak. Mereka
duduk saling berdekatan satu sama lain. Di acara itu juga menampilkan tarian
khas Jawa.
"Terima
kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kita Rahmat untuk berkumpul di sini
dalam kondisi sehat. Ini kalau kita lihat sudah melanggar protap Covid-19
ini," kata Aulia di lokasi acara, Sabtu(26/9).
Usai acara,
Aulia mengaku di hadapan wartawan bahwa protokol kesehatan pencegahan virus
corona telah dilanggar. Akan tetapi, dia berdalih Dinas Kesehatan masih kurang
memberi sosialisasi kepada masyarakat.
"Kalau
kita lihat protokol kesehatan sudah kita anjurkan tadi. Tapi memang animo
masyarakat, kita susah. Saya sering menyampaikan, tolong dinas kesehatan itu
mengedukasikan tentang Covid ini," katanya.
Di Pilkada
Medan, Bobby Nasution-Aulia Rachman mendapat nomor urut 2. Mereka berhadapan
dengan pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi. Akhyar adalah calon petahana
yang kini masih menjabat Plt Wali Kota Medan.
Sementaara
itu, Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution menghadiri acara Deklarasi RASA
(Relawan Akhyar Salman Alfarisi di Cafe Roda Tiga Jalan Sei Serayu Medan, Sabtu
(26/9). Di hari pertama kampanye ini Akhyar bersama para pendukungnya tampak
tak mengindahkan protokol penanganan Covid-19.
Para relawan tampak tidak menjaga jarak yang aman yakni 1 meter dari satu orang dengan orang lain. Namun begitu, mereka tetap mengenakan masker dan acara tetap berlangsung tertib.
Usai acara, Akhyar bersama para relawan nyanyi bareng.
Mereka kemudian menurunkan masker yang tadinya dikenakan. Akhyar juga meladeni
poto bersama para pendukungnya di acara itu.
Di acara yang dihadiri para alumni SMAN 3 itu, Akhyar
yang mengenakan kemeja putih menyampaikan banyak hal yang sudah ia kerjakan
selama menjabat sebagai Plt Wali Kota Medan.
"Banyak hal yang sudah kami kerjakan dan banyak
hal yang harus kami kerjakan kembali. Jadi tidak ada pekerjaan yang sempurna.
Hari ini seluruh keluarga besar alumni SMAN 3 Medan telah menyatakan tekadnya
untuk mendukung Akhyar," ungkapnya.
Dalam acara itu, Akhyar juga menyinggung soal genangan
air yang kerap terjadi di Kota Medan. Dia mengaku penanganan genangan air di
Medan sudah dipetakan. Setiap wilayah memiliki karakteristik tersendiri, tentu
penanganannya juga berbeda.
"Contoh di Marelan yang diapit Sungai Deli dan
Sungai Badera. Jadi rencana kami nanti penanganannya itu di Marelan kita buat
folder-folder beberapa titik, kita bangun kolam, kemudian dipompa ke Sungai
Deli. Jadi sungai di Medan ini yang pernah dinormalisasi hanya Sungai Deli,
itupun sudah 40 tahun yang lalu," urainya.
Menurut Akhyar, permasalahan banjir di Medan bukan
hanya masalah tekhnis semata. Sebab di sepanjang pinggiran sungai juga harus
dipikirkan kondisi sosialnya.
"Tapi ternyata problemnya tidak hanya masalah
teknis semata. Karena di sepanjang sungai itu kondisi sosialnya tidak segampang
mendebatkannya. Tapi harus dicari solusi dengan kearifan kita sendiri. Jadi
tidak sesederhana mendiskusikannya. Karakteristik ini yang harus
dipahami," terang Akhyar.
Dalam kesempatan itu, Ketua Panwaslu Medan
Sunggal Bintang Tri Pamuji mengatakan acara yang digelar Akhyar bersama
para pendukungnya itu tidak ada pelanggaran, terutama dalam hal protokol
kesehatan Covid-19.
"Pelanggaran belum ada untuk kegiatan hari ini di
sini. Untuk keramaian dan kapasitas ruangan memang disesuaikan dengan panitia.
Sebelum kegiatan maksimal itu 50 peserta undangan," dalihnya.
"Kalau pun ada pelanggaran protokol Covid-19,
dari Bawaslu tidak bisa langsung melakukan penindakan. Tapi kita usulkan saran
perbaikan agar ke depannya tidak terulang lagi," ucapnya.
Terpisah, Tokoh Muhammadiyah, Syamsir Alam, yakin Akhyar - Salman menang Pilkada Medan meski hanya diusung Partai Demokrat dan PKS. Sebab kedua partai ini cukup solid.
"Walau cuma diusung dua partai tapi saya tetap
yakin pasangan ini akan menang. Keuntungan ini juga harus kita sampaikan.
Apalagi saya banyak ngobrol dengan mahasiswa dan tokoh agama, Akhyar ini mau
jadi wali kota benar gak? Kalau mau jadi wali kota yang benar Insya Allah kita
akan beri solusinya," ujarnya.
Diketahui, Akhyar Nasution berpasangan dengan Salman
Alfarisi maju Pilkada Medan. Pasangan nomor urut 1 ini hanya diusung Partai
Demokrat dan PKS.
Mereka akan melawan Bobby
Nasution yang berpasangan dengan Aulia Rachman yang mendapat nomor urut 2.
Bobby - Aulia diusung 8 partai politik antara lain PDIP, Gerindra, Golkar,
NasDem, PPP, PAN, Hanura, dan PSI.(CNNIndonesia/Rd)