Notification

×

Iklan

Iklan




Rp35, 4 Triliun APBD Sumut dan Kabupaten/Kota Mengendap di Bank: Pertumbuhan Ekonomi 4,7 Persen.. ..

, 25 Agustus 2022
Foto: Gubsu Edy Rahmayadi Pimpin Rapat Percepatan Penyerapan APBD Tahun 2022,Kamis(25/8) 
Medan,DP News

Gubernur Sumatera Utara  Edy Rahmayadi minta seluruh Bupati/Walikota se-Sumut untuk segara mempercepat serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2022. Karena per 3 Agustus 2022, total dana APBD mengendap di bank sebesar Rp35,4 triliun, terdiri dari APBD kabupaten/kota Rp28 triliun dan provinsi Rp7,4 triliun. 


"Saya minta ini segera dipercepat. Untuk apa dana itu diendapkan di bank. Tolong dipercepat serapannya, agar inflasi di Sumut ini terus terkendali," ucap Gubernur Edy Rahmayadi saat membuka Rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama Forkopimda dan Bupati/Walikota se-Sumut, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal  Sudirman Nomor 41 Medan,Kamis (25/8). 


Edy Rahmayadi menyampaikan, pada Juli 2022, secara tahunan tekanan inflasi Sumut meningkat sebesar 5,62%, lebih tinggi dari Inflasi nasional sebesar 4,94%. Inflasi bulan Juli terjadi karena peningkatan harga cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan juga angkutan udara.  


Adapun penyebab kenaikan harga cabai dan bawang merah, karena terjadinya penurunan produksi dari dalam maupun luar, akibat anomali cuaca, kenaikan harga pupuk dan sebagian cabai merah terdistribusi ke luar Sumut akibat adanya disparitas harga. 


Dikutip dari laman Info Sumut,Edy Rahmayadi meminta bupati/walikota untuk segara mencari solusi dalam mengendalikan inflasi ini, karena bupati/walikota merupakan pimpinan daerah yang memiliki kewenangan dalam penggunaan anggaran. Selain itu, Edy juga mengingatkan pentingnya percepatan serapan APBD Kabupaten/Kota untuk mengatasi inflasi tersebut. 


Kepala Perwakilan BI Sumut Doddy Zulverdi menyampaikan, perkembangan ekonomi Sumut terus tumbuh pada triwulan II-2022 yakni sebesar 4,70% (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. 


Meski saat ini kondisi global mengalami tekanan inflasi yang cukup tinggi, Sumut mendapatkan windfall (rejeki nomplok) dari kenaikan harga komoditas di pasar global. Selain itu, konsumsi masyarakat juga mengalami ekspansi seiring dengan HBKN Idulfitri dan melonggarnya restriksi mobilitas.(Rd/r) 


| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |