![]() |
Foto: Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom Panen Perdana Ikan Nila Produksi Pokdakan) Mekar Desa Sitoluhuta-Pangururan,Senin( 24/03)/Rumapea |
Program budidaya ikan kolam darat sistim bioflok mulai membuahkan hasil. Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mekar pun melakukan panen perdana langsung bersama Bupati Samosir di Desa Sitoluhuta-Pangururan,Senin( 24/03).Bupati Samosir Vandiko T. Gultom mengapresiasi kerja keras dan kemauan Pokdakan Mekar yang terus berusaha dan mengupgrade ilmu sehingga dapat membuahkan hasil yang lumayan bagus.
Hasil sinergitas Pemkab Samosir dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dijalankan saat ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pembudidaya ikan lainnya untuk beralih dari KJA ke kolam darat sistim bioflok, terutama dalam menjaga kelestarian alam. Ini potensi yang baik, ternyata bisa dan sudah berhasil. Dengan beralihnya dari KJA ke Bioflok akan membawa dampak perbaikan lingkungan Danau Toba. Pada dasarnya kami siap melakukan pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat yang memerlukan kehadiran pemerintah,ucap Vandiko
Ke depan, Bupati Samosir menekankan agar Budidaya ini dapat lebih dimaksimalkan melalui potensi yang ada dan pengalaman saat ini sehingga hasil panen dapat mencapai 500 kg/ kolam.Optimalisasi dimaksud dengan membuat pelet sendiri dari bahan sekitar untuk menekan biaya produksi. Kelompok pembudidaya ikan dihimbau mengikuti saran dari Dinas pertanian bagaimana agar hasil bisa optimal sehingga bisa meningkatkan perekonomian anggota Pokdakan.
Dalam kesempatan ini, Bupati Samosir mendukung komitmen kelompok Mekar menjadikan Desa Sitoluhuta menjadi "Kampung Nila".
Dengan komitmen dan konsistensi yang kuat, Vandiko yakin Desa Sitoluhuta dapat terintegrasi menjadi kampung nila.
Dari sisi analisa ekonomi, Kadis Ketapang dan Pertanian Tumiur Gultom menjelaskan, potensi perikanan bioflok sangat menjanjikan, selain gampang juga dapat mengurangi volume pakan, karena limbah yang dihasilkan ikan diolah kembali oleh mikroorganisme yang sudah ditabur menjadi pakan.
Kata Tumiur, hasil panen saat ini tidak terlepas dari pelatihan dan pendampingan yang dilakukan Dinas Ketapang dan Pertanian kepada Pokdakan. Kekurangan ilmu pembudidaya ikan difasilitasi dengan mendatangkan praktisi dari Medan.
"Saat ini hasilnya 250-350 gr per ekor atau rata-rata 250 kg/kolam. Dengan harga 30 ribu/ kg, Pokdakan mekar dapat menghasilkan 12 juta," jelas Tumiur
Ketua Pokdakan Mekar Cornelius Simbolon merasa terharu dan bangga dengan kedatangan Bupati Samosir beserta OPD dan berharap sinergitas yang telah berjalan baik dapat terus berjalan baik dan mengakui pengembangan Pokdakan sistim bioflok di Samosir sangat menjanjikan dan berpotensi membuka peluang bisnis.
Panen perdana ikan nila ini juga dihadiri Kadis Kominfo Immanuel Sitanggang, Kadis Lingkungan Hidup Edison Pasaribu, Kadis Perhubungan Laspayer Sipayung, Kepala Pelaksana BPBD Sarimpol Simanihuruk, dan Kepala RSUD Iwan H. Sihaloho serta anggota kelompok Pokdakan Mekar.Rumapea/Redaksi