Notification

×

Iklan

Iklan




1-10 Juli Nanti,Festival Wisata Edukasi Leluhur Batak Rumahela 2025 di Samosir

01 Juli 2025

 

Foto: Festival Wisata Edukasi Leluhur Batak Rumahela 2025 Dibuka Bupati Samosir Vandiko Gultom Didampingi Pembina Komunitas Rumahela DR. Hinca IP. Panjaitan XIII, S MH, ACCS,Selasa (1/7)
Samosir,DP News 

Festival Wisata Edukasi Leluhur Batak Rumahela 2025 mengusung Tema "Hokkop Ma Tanom, Paangur Bona Ni Pinasam" (Rawatlah Bumi Lestarikan Budayamu) digelar di Halaman Kantor Bupati Samosir,Selasa (1/7).


Festival Wisata Edukasi Leluhur Batak Rumahela 2025, yang dipersembahkan Komunitas Rumahela Raja Isombaon dan Siboru Siakgoina dijadwalkan 1-10 Juli dengan berbagai kegiatan bernuansa budaya Batak.


Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom didampingi Pembina Komunitas Rumahela DR. Hinca IP. Panjaitan XIII, S MH, ACCS  mengatakan festival ini akan menggelar kegiatan ritual menghormat sang pencipta, kegiatan merawat ciptaannya denga menanam pohon, melakukan Horja Bolon, Torsa-tors nilai-nilai budaya diwariskan leluhur.


Saat Rakor persiapan revalidasi Geopark Kaldera Toba katanya sudah festival Wisata Edukasi Leluhur Batak akan dilaksanakan di Kabupaten Samosir untuk menunjukkan culture diversity (keragaman budaya). 


Vandiko meminta kepada seluruh jajaran pemerintah agar juga aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat Samosir untuk terus mendukung Geopark Kaldera Toba hingga bisa mendapatkan kembali kartu hijau dari UNESCO Global Geopark.


Disebutkan,pada tahun ini, ada 2  event internatioal di Samosir yaitu "Aquabike Jetsky" akan dilaksanakan tanggal 13-17 Agustus 2025 dan "Ultra Trail Du Mont Blanc (UTMB)" akan dilaksanakan tanggal 17-19 Oktober 2025. 


Sebelumnya,Hinca IP. Panjaitan mengatakan bahwa WELB Rumahela 2025 adalah ruang belajar bersama, tempat kita berhenti sejenak, menengok ke belakang, dan bertanya: masihkah kita terhubung dengan tanah yang membentuk jati diri kita?.


"Hokkopma Tanom, Paangur Bona Ni Pinasam". Festival ini menurutnya, dengan ritual, dialog, dan petualangan edukatifnya, mengajak kita berdamai dengan akar-membuktikan bahwa merawat lingkungan bukan kerja terpisah, melainkan denyut yang membuat budaya tetap bertunas di hati generasi mendatang. 


Hamparan Geopark Kaldera Toba—dari Uluan Darat Sakti, Pusuk Buhit, Bania Raja, hingga seluruh bentang yang memeluk Tao Toba—adalah taman bumi bagi dunia, secercah “Luat Nauli Mutik ni Surgo”, keindahan surga yang dititipkan di tanah Batak. 


Hinca mengatakan, kontemplasi dan harapan torsa dan turi-turian ni FWELB Rumahela 2025 sebagai ruang jawab kartu kuning UNESCO kepada Geopark Kaldera Toba.


Untuk itu Hinca mengajak untuk saling menginspirasi dan membangun kolaborasi yang tulus, sebab merawat bumi dan melestarikan budaya hanya mungkin terwujud dalam kebersamaan yang setia. 


Pembukaan festival itu dihadiri Pabung Kodim 0210/TU Mayor G. Sebayang. Penasehat Komunitas Rumahela Nurhayati Situmorang. Ketua Panitia Angelbertha Silalahi, Ketua Pelaksana Jabuhit Panjaitan, Ketua Komunitas Rumahela Diego Naibaho dan lainnya.Rumapea/Redaksi

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |