Notification

×

Iklan

Iklan




Di Jambore Nasional Da'i Parmusi, Kapolri Tegaskan NKRI Tidak Boleh Terpecah Belah

, 26 September 2018
CIANJUR - Dengan tema Peran dan posisi Da'i dalam menciptakan Kamtibmas di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kapolri, Jenderal Pol Prof.HM. Tito Karnavian, Ph.D menegaskan bahwa NKRI Tidak Boleh Terpecah Belah . Hal tersebut disampaikannya saat menjadi pembicara pada acara Jambore Nasional Da'i PARMUSI dan Milad ke-19 PARMUSI, Selasa (25/9/2018).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua CDCC, Prof. Dr. KH. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, M.A.; Ketua Umum PARMUSI, Drs. Usamah Hisyam; Ketua Lembaga Dakwah PARMUSI Pusat, Ustadz. Syuhada Bahri dan 5.200 Da'i PARMUSI Se-Indonesia.

Dalam arahannya, Kapolri menyampaikan bahwa PARMUSI merupakan salah satu cikal bakal pembentuk Negara Kesatuan Indonesia. Selain itu,  Kapolri menekankan pentingnya untuk bersama-sama menjaga Kebhinekaan dan keutuhan NKRI.

"NKRI tidak boleh terpecah belah, kita harus mempercepat pertumbuhan ekonomi dan lakukan pemerataan. Indonesia berpeluang menjadi negara yang dominan karena memiliki populasi yang besar,  Sumber Daya Alam yang melimpah dan  luas wilayah yang besar. Sehingga kita harus menjaga stabilitas ekonomi minimal 5% serta menjaga stabilitas keamanan dan politik," jelasnya.

Diakhir pengarahannya, Kapolri berpesan kepada Da'i PARMUSI bahwa negara Indonesia adalah negara yang kuat sehingga perlunya menjaga stabilitas politik, menjaga pertumbuhan ekonomi. Tak lupa, Jenderal Pol Tito Karnavian mengingatkan untuk menjaga situasi tetap dingin sebelum berlangsungnya pemilihan presiden dan pemilihan legislatif.

"Walaupun semua partai, paslon, caleg dan pendukung bersaing dalam proses demokrasi, baik melalui kegiatan deklarasi damai maupun kegiatan-kegiatan yg mampu mendinginkan suasana selama penyelenggaraan Pemilu 2019. Saya juga mengajak Parmusi yang membawahi para Dai dan Daiyah di seluruh Indonesia untuk menyampaikan pesan Kamtibmas yang membawa kerukunan, kebersamaan, persatuan dan kesatuan, apalagi dalam kultur masyarakat Indonesia menganut *Patron Klien*, sehingga perilaku masyarakat dipengaruhi pendapat tokoh, khususnya tokoh agama, serta membantu memerangi Hoax dan Hate speech pada saat memberikan ceramah," harapnya.

Turut hadir dalam acara tersebut mendampingi Kapolri, Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, M. Si; Kapolda Jabar, Irjen Pol. Drs. Agung Budi Maryoto,  M. Si; Karo Provos Div Propam Polri, Brigjen Pol Drs. Hendro Pandowo, M.Si.; dan Dir Sosbud Baintelkam Polri, Brigjen Pol Drs. Merdisyam, M.Si. (Rel/Meo)

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |