Notification

×

Iklan

Iklan




Duel Israel-Romero Diprediksi Berakhir KO

, 07 Maret 2020
Jakarta,CNN Indoneisia
Duel Israel Adesanya lawan Yoel Romero di UFC 248 punya rasio tinggi untuk berakhir KO karena keduanya punya presentase KO/TKO yang menakjubkan.
Adesanya menjalani 18 laga di dunia MMA tanpa terkalahkan. Dari 18 kemenangan tersebut, 14 dihasilkan lewat kemenangan KO/TKO.
Adesanya punya bekal mumpuni dalam standing fight. Bekal itu berasal dari latar belakang Adesanya sebagai petinju dan kickboxer.
Adesanya tidak hanya sekadar berlatih tinju dan kickboxing melainkan juga tampil di turnamen-turnamen profesional.Bekal tersebut membuat Adesanya sangat percaya diri untuk tukar pukulan. Adesanya akan melakukan variasi tendangan dan pukulan.
Baik tendangan maupun pukulan Adesanya sama kuat. Meski frekuensi tendangan Adesanya tentu bakal lebih sedikit dikeluarkan dengan pertimbangan efektivitas,tendangan Adesanya patut diwaspadai karena sudah ada beberapa lawan yang tumbang karena tendangan.
Sementara itu Romero datang dengan bekal disiplin ilmu gulat dan brazilian jiujitsu.
Bekal tersebut bukan hanya satu-satunya senjata Romero. Sebagai petarung UFC, Romero justru tidak selalu mengandalkan ground fighting.
Romero justru memilih lebih banyak menghabiskan waktu duel sambil berdiri sehingga hal tersebut berdampak pada rekor bertarung miliknya.
Dari 13 kemenangan yang didapat, 11 di anyaranya juga berakhir dengan KO/TKO.
Prediksi Ritme Duel
Dengan kedua petarung sama-sama memiliki rasio menang KO/TKO yang tinggi, laga kemungkinan besar akan berlangsung dalam kondisi standing fight.
Kedua petarung bakal bermain agresif dan saling bertukar pukulan. Mereka akan terus mengincar kesempatan untuk melancarkan satu serangan mematikan.
Romero mesti waspada dalam menjaga jarak serang dengan Adesanya. Ia tak hanya harus memperhatikan jarak jangkauan pukulan tetapi juga jarak tendangan. Kecepatan tendangan Adesanya terbilang mengagumkan. Lawan sulit menduga datangnya tendangan ketika mereka fokus pada pukulan-pukulan yang lebih dulu dilepaskan.
Sedangkan Adesanya mesti mengkhawatirkan serangan lutut atau takedown yang dilancarkan oleh Romero.Adesanya bakal ada di atas angin bila duel terus berlanjut dalam ritme tukar pukulan karena ia bisa mengkombinasikan serangan dengan lebih variatif dibandingkan Romero. Tetapi Adesanya tak boleh lupa bahwa Romero punya disiplin ilmu gulat dan jiujitsu.
Bila Romero merasa standing fight tak lagi menguntungkan untuk dirinya, Romero bakal berusaha membawa pertandingan ke ground fight dan mengincar kemenangan lewat submission, sesuatu yang belum pernah dilakukan olehnya yang berangkat dari disiplin ilmu gulat. (Rd/kompas.com)

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |