Pemko Medan diminta sigap dalam mengambil tindakan agar aksi borong masker jangan sampai meluas sebab akan menimbulkan ke langkaan di lapangan.Saat ini saja sudah sulit mencari masker di apotik atau toko obat termasuk pusat perbelanjaan.
Hal itu dikatakan Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD Medan Afif Abdilah terkait Virus Corona yang sudah menyebar ke berbagai negara, memang harus disikapi dengan bijak dan sigap oleh Pemerintah Indonesia, terkhusus di wilayah Kota Medan sendiri. Dimana banyak pihak yang memanfaatkan momen tersebut untuk memperkaya diri sendiri dengan membeli masker partai besar harganya murah dan menimbun serta menjualnya kembali fengan harga mahal.
Hal inilah inilah yang membuat Ketua Fraksi Nasdem DPRD Medan Afif Abdilah angkat bicara. Menurutnya seharusnya Pemko Medan dan pihak terkait harus menegakkan aturan yang berpihak kepada masyarakat.
"Coba kita lihat saat ini di media televisi dan cetak, banyak digerebek gudang yang menimbun masker dengan jumlah besar. Namun hingga sekarang tidak ada tindakan tegas menindak para pelaku," katanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (9/3).
Lanjut Afif lagi, saat ini pemerintah hanya bisa mengimbau agar masyarakat menggunakan masker apabila melakukan kegiatan diluar rumah. Sementara masker saat ini menjadi barang yang langka, " Saya sudah melakukan tindakan perfentif dengan mengecek langsung ke12 apotik besar di Kota Medan. Dengan berpura-pura ingin membeli, tapi tidak satupun masker yang tersedia di apotik tersebut (habis)," jelasnya.
Oleh sebab itu, Pemko Medan harus menegakkan aturan dan penindakan tegas kepada semua pihak yang terlibat di dalam permainan ini. Jangan berharap terlalu banyak kepada dinas terkait untuk mengatasinya, melainkan Pemko Medan harus bergerak cepat dan tegas demi kepentingan orang banyak.
"Kalau peraturan yang tertulis sah diatas kertas tidak dijalankan, alamat tidak ada kekuatanmya. Tetapi, peraturan yang sudah tertuang diatas kertas apabila dijalankan dengan benar akan mempunyai kekuatan hukum yang bisa menindak dan mengadili para pelakunya," tegas Afif.
