Medan,DP News
“Terima kasih Oppung ...” .Itulah ucapan yang polos terlontar dari mulut Alfred
Tegar Manurung saat bercengkerama dan
ngobrol akrab dengn Plt Walikota Medan Ir H Akhyar Nsution,MSi.Akhyar pun
menggendong Alfred dan mengajak berbicara walau terkadang hanya melempar
senyumnya.
Di tengah kesibukannya mempromosikan #ayobikincantikmedan,Plt Wali Kota
Medan Ir H Akhyar Nasution MSi meluangkan waktu mengunjungi dan bahkan menggendong
Alfred Tegar Manurung, bocah malang penderita stunting di kediamannya di Jalan Menteng III, Kelurahan
Binjai, Kecamatan Medan Denai, Senin (2/3). Meski pun kondisi anak berumur 2,8
tahun itu sudah mulai membaik namun Akhyar minta agar Dinas Kesehatan Kota
Medan terus melakukan penanganan secara intensif.
Didampingi istri tercinta sekaligus Plt Ketua TPK Kota Medan Ny Hj Nurul
Khairani Lubis, Akhyar berusaha menghibur Alfred. Sambil memberikan roti,
Akhyar pun berusaha mengajak Alfred berkomunikasi layaknya seorang ayah kepada
anaknya yang masih balita, "Ayo, apa ini namanya," kata Akhyar
mengawali komunikasi sambil menunjukkan gambar di bagian depan bungkus susu.
Alfred tidak menjawab, bocah yang kini pertumbuhan tubuhnya terganggu
akibat stunting tersebut, hanya tersenyum sambil memegang roti yang baru
diberikan Akhyar tersebut erat-erat. Kemudian memberikan bingkisan yang berasal
dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya, seperti Dinas
Kesehatan Kota Medan dan Dinas Ketahanan Pangan. Orang tua Alfred yang berdiri
di samping Akhyar mengatakan kepada anaknya agar mengucapkan terima kasih atas
bantuan yang telah diberikan tersebut. "Terima kasih, opung," ujar
Alfred malu-malu kepada Akhyar sambil tersenyum.
Usai menggendong Alfred, rasa iba dan prihatin Akhyar kembali terusik.
Bagaimana tidak, Alfred dan kedua orang tuanya tinggal menumpang di rumah
opungnya (orang tua ibu Alfred). Akibat kesulitan ekonomi, mereka menempati
bekas kedai berukuran 3 x 4 meter yang berada di bagian depan rumah kakeknya Alfred. Selain sebagai kamar, ruangan sempit
itu juga digunakan sebagai tempat memasak. Ventilasi minim sehingga membuat
ruangan terasa sesak dan pengab.
Akhyar yang hadir didampingi sejumlah pimpinan OPD dan Camat Medan Denai
Ali Sipahutar, mengaku iba dan prihatin dengan kondisi Alfred, termasuk tempat
tinggalnya. Dikatakannya, Alfred beserta sejumlah anak penderita stunting akan
ditangani Pemko Medan melalui OPD terkait.
"Tidak hanya menangani Alfred dari segi medis, tapi tempat tinggalnya
juga akan kita tangani, terutama menyangkut ventilasi udara, MCK serta sanitasi
sehingga kondisi tempat tinggal dan lingkungan mereka sehat," jelas
Akhyar.
Dari segi medis, Akhyar menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan Kota Medan
terus melakukan pemantauan secara intensif melalui posyandu, guna memantau
pertumbuhan dan kesehatannya hingga Alfred berusia 5 tahun. Dengan penanganan
secara intensif, Akhyar berharap masalah stunting bisa diatasi. "Selain
Alfred, ada beberapa anak lagi menderita stunting di Kelurahan Binjai ini.
Mereka akan kita tangani dengan sebaik-baiknya," ungkapnya.
Kadis Kesehatan Kota Medan Dr Edwin Effendi yang turut mendampingi Akhyar
ketika mengunjungi kediaman Alfred menjelaskan, stunting secara nasional
menjadi perhatian khusus. Untuk penderita stunting di Kota Medan, salah satunya
Alfred, Edwin mengatakan, penanganannya akan melibatkan lintas
sektoral.
"Penanganan stunting tidak hanya dari segi kesehatan saja tapi juga
sektor lain seperti rumah, lingkungan maupun sanitasi karena itu berdampak
dengan pertumbuhan anak. Artinya, penanganan stunting harus dilakukan secara
terpadu sehingga tertangani dengan baik," jelas Edwin.
Sedangkan Dinas Kesehatan, terang Edwin, segera memulihkan gizi Alfred
dengan memberikan makanan tambahan dan terus melakukan pendampingan sehingga
tercapai kesehatan yang mandiri. "Kalau cepat diketahui dan ditangani,
insya Allah anak penderita stunting dapat diatasi," ujarnya.
Sementara itu menurut Bu Ros (42) salah seorang petugas gizi Puskemas Desa
Binjai, Alfred awalnya menderita gizi buruk saat berusia 1,7 tahun ketika pihak
puskemas melakukan penjaringan. Setelah dilakukan penanganan secara intensif,
kondisi Alfred pun mulai membaik dan kini sudah dapat berjalan.
Namun akibat stunting yang dialaminya, jelas Bu Ros, pertumbuhan Alfred pun
terganggu. "Dengan usianya yang menjelang 2.8 tahun, tinggi tubuh Alfred
hanya 86 cm. Seharusnya tinggi Alfred sesuai dengan usianya saat ini adalah
91,1 cm. Kita (Puskesmas) akan terus mendampingi Alfred," papar Bu Ros.
Sebelumnya, Rabu (26/2), Plt Ketua TP PKK Kota Medan Ny Hj Nurul Khairani
Lubis telah mengunjungi Alfred lebih dulu. Ayahanda Alfred, Juned Manurung (42)
sempat terharu karena tak menyangka istri Plt Wali Kota Medan datang untuk
melihat kondisi kesehatan anak semata wayang tersebut. Dalam kunjungan
tersebut, Ny Hj Nurul Khairani memberikan bantuan dari TP PKK Kota Medan.(hot/Rd/Humasko))