Notification

×

Iklan

Iklan




Koran Ternama Korsel ‘Moodeung Libo’ Promosikan Pariwisata Medan

01 Februari 2019

Medan,DP News                     
Wakil Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi menerima kunjungan Seulki Lee, seorang wartawan surat kabar dari Kota Gwangju, Korea Selatan di Balai Kota Medan, Jumat (1/2). Selain bersilaturahmi, kunjungan itu dilakukan dalam rangka untuk mengetahui sejauh mana hubungan sister city (kota kembar) yang terjalin antara Kota Medan dengan Kota Gwangju sejak penandatangan Memorandum Of Understanding (MoU) yang dilakukan  tahun 1997.
Dalam pertemuan dengan Wakil Wali Kota, Seulki Lee menanyakan tentang bagaimana hubungan antara Kota Medan dengan Kota Gwangju bisa terjalin dengan baik. Wakil Wali Kota langsung menjelaskan, hubungan yang terjalin sejak tahun 1997 dibuktikan dalam bentuk diabadikannya nama Kota Gwangju sebagai nama salah satu jalan di Kota Medan tahun 2002.
Kemudian Wali Kota memaparkan lagi, hubungan baik tersebut bermula dari seringnya pertukaran pelajar antara Kota Medan dan Kota Gwangju. Selain itu, latar belakang jalinan kerjasama di bidang ekonomi antar kedua kota, menjadikan hubungan tersebut semakin baik dan harmoni sehingga kedua pihak memutuskan nama Kota Gwangju dibuat di pusat bisnis kala itu yakni kawasan Kesawan.
Khusus pertukaran pelajar, Akhyar mengatakan  sudah dilakukan sejak tahun 1999. Setiap tahunnya para pelajar dari Kota Gwangju yang datang ke Medan dijamu di rumah dinas Wali Kota Medan. Dalam jamuan tersebut, Pemko Medan menyajikan berbagai kuliner khas Sumatera Utara dan Kota Medan khususnya. Selain itu, tidak jarang para pelajar yang datang juga diajak ke berbagai destinasi wisata yang ada di Sumut seperti ke Danau Toba.
‘’Sebagai kota yang sama-sama berkembang, saya merasa banyak hal yang mendasari kenapa Kota Medan dan Kota Gwangju menjadi sister city. Kami sendiri banyak belajar dari Kota Gwangju tentang penataan kota. Sebaliknya, Kota Gwangju juga banyak mengadopsi beberapa hal dari Kota Medan untuk diterapkan di sistem pemerintahan Kota Gwangju,’’ kata Wakil Wali Kota.
Disamping itu terang Akhyar didampingi Kadis Kominfo Zain Noval, Kadis Kebudayaan Suherman, Kabag Hubungan Antara  Kota dan Daerah (Hakda) Setda Kota Medan Rivai, Kabag Humas Ridho Nasution, Kota Medan juga belajar dari Kota Gwangju tentang sistem penanganan sampah. Namun pada kenyataannya, Seulki Lee mengungkapakan bahwa Kota Gwangju juga memiliki masalah yang sama terkait penanganan sampah, terutama menangani sampah plastik.
Meski pemerintah Kota Gwangju sendiri sudah mencoba berbagai sistem dalam penanganannya, namum sampah masih tetap menjadi masalah yang pasti akan tetap dihadapi semua kota terutama sampah plastik,’’ papar Seulki Lee.
Selain masalah sampah, Wakil Wali Kota kemudian mengungkapkan, Pemko Medan juga berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karenanya dibutuhkan peralatan medis yang canggih sehingga warga Kota Medan dapat mempercayakan pengobatannya di seluruh rumah sakit di Kota Medan..
Usai perbincangan, Wakil Wali Kota berharap hubungan baik antara Kota Medan dan Gwangju tetap terjaga dengan baik. Selain itu, kerjasama di berbagai bidang dapat ditingkatakan lagi seperti  pengelolaan sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan sehingga mengangkat ekonomi masyarakat Kota Medan.
‘’Banyak hal yang bisa dipelajari dari Kota Gwangju. Belajar itu dari mana saja dan siapa saja. Berbagai ilmu yang didapat dari berbagai kota hendaknya menjadi masukan yang semakin membangun Kota Medan. Namun Kota Medan akan tetap dibangun, berkembang dan menjadi Kota Medan sendiri. Artinya Kota Medan tetap punya jati diri,’’ pungkas Wakil Wali Kota.
Semua hasil wawancara yang dilakukan menurut  Seulki Lee akan dimuat di surat kabar regional terkemuka di Korea Selatan bernama Moodeung Iibo dalam rangka memperingati hari jadi surat kabar tersebut yang ke-30. Di samping itu juga menjadi liputan khusus kota Gwangju dengan beberapa pemerintah daerah di Negara ASEAN, termasuk DKI Jakarta.(Rd)


| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |