Bondowoso,DP News
Ada pemandangan menarik pada lomba lari Ijen
Trail Running. Seorang peserta menggendong anaknya yang masih berusia 5 bulan.
Menurut ibu asal Jakarta tersebut, dia memang sengaja menyertakan anaknya itu bertujuan ingin mengenalkan lari lintas alam sejak dini. Lainnya, agar anak kandungnya bernama Ragnala Tambora Anjani itu akan jadi penerusnya.
"Saya memang sangat suka olahraga ekstrem, terutama lintas alam di pegunungan," tutur Kristine Sihotang, ibu balita tersebut, kepada detik.com di sela acara di Ijen, Minggu (4/8).
Menurut ibu asal Jakarta tersebut, dia memang sengaja menyertakan anaknya itu bertujuan ingin mengenalkan lari lintas alam sejak dini. Lainnya, agar anak kandungnya bernama Ragnala Tambora Anjani itu akan jadi penerusnya.
"Saya memang sangat suka olahraga ekstrem, terutama lintas alam di pegunungan," tutur Kristine Sihotang, ibu balita tersebut, kepada detik.com di sela acara di Ijen, Minggu (4/8).
Diujarkan Kristine, sebagai contoh dirinya sengaja memberi nama anaknya
yang lahir bulan Februari silam itu dengan nama yang diambilkan dari nama
gunung di Indonesia. Yakni gabungan dari Gunung Tambora dan Gunung Rinjani.
"Kebetulan tahun lalu saya berhasil naik podium dalam trail runner Gunung Tambora 320K, serta beberapa even serupa lainnya," kata Kristine.
"Kebetulan tahun lalu saya berhasil naik podium dalam trail runner Gunung Tambora 320K, serta beberapa even serupa lainnya," kata Kristine.
Kristine mengaku, even di
Pegunungan Ijen ini memang memang membutuhkan penanganan ekstra dalam lari
beserta anak semata wayangnya tersebut. Sebab, cuaca di kawasan ini terbilang
sangat dingin.
"Kalau medannya sih di sini relatif. Tapi dinginnya lumayan ekstrem. Sehingga saat lari saya sambil mendekapnya, biar gak dingin," pungkas Kristine.
Pantauan detikcom, dalam Kristine bersama anaknya yang masih berusia 5 bulan tersebut mengikuti kategori Coffee Plantation Trails 10K. Di kelas ini para perserta hanya menempuh jarak 10 kilometer.
Dalam rute ini peserta menyusuri jalanan berbatu di perkebunan kopi milik PTPN XXII. Kendati ada beberapa titik yang melintasi jalan beraspal menuju Kawah Ijen.(Penelusuran mediaonline www. Deltapariranews.com dari Detik.com)
"Kalau medannya sih di sini relatif. Tapi dinginnya lumayan ekstrem. Sehingga saat lari saya sambil mendekapnya, biar gak dingin," pungkas Kristine.
Pantauan detikcom, dalam Kristine bersama anaknya yang masih berusia 5 bulan tersebut mengikuti kategori Coffee Plantation Trails 10K. Di kelas ini para perserta hanya menempuh jarak 10 kilometer.
Dalam rute ini peserta menyusuri jalanan berbatu di perkebunan kopi milik PTPN XXII. Kendati ada beberapa titik yang melintasi jalan beraspal menuju Kawah Ijen.(Penelusuran mediaonline www. Deltapariranews.com dari Detik.com)