MEDAN, DPNews
Kepala Bagian (Kabag) Umum Sekretariat DPRD Kota Medan, Andi Syukur Harahap, mencatat ada sekitar 118 titik kerusakan yang dialami Gedung DPRD Kota Medan pada aksi mahasiswa dan pelajar pada tanggal 25 dan 27 September 2019 kemarin.
“Kerusakan itu terlihat mulai dari lantai ground hingga lantai 5. 2 titik kerusakan terbesar terletak di pos pengamanan,” sebut Andi S Harahap, kepada wartawan di DPRD Kota Medan, Rabu (2/10/2019).
Selain itu, sebut Andi, 3 unit CCTV rusak parah, 1 unit raib, 4 unit alat pemadam kebakaran (racun api) raib serta kaca-kaca gedung pecah terkena lemparan batu massa. “Pagar dan pintu gerbang juga ikut jadi sasaran. Jadi, total kerugian mencapai Rp700 juta,” ungkapnya.
Andi mengatakan, pihaknya belum melakukan perbaikan gedung karena masih menunggu hasil identifikasi dari pihak Kepolisian. “Soal dana taktis, tidak masuk dalam anggaran. Namun dalam tahun mata anggaran, Sekretariat DPRD Medan menggelontorkan dana pemeliharaan gedung,” katanya.
Karena jumlah kerugian cukup besar, sambung Andi, pihaknya akan melaporkan ke Walikota Medan terlebih dahulu. “Tinggal menunggu kebijakan dari pak Wali lah untuk kelanjutannya bagaimana,” terangnya.
Andi menjelaskan, pihaknya tidak menyangka kalau gedung DPRD Medan menjadi sasaran aksi kekesalan massa pada waktu itu. Karena surat perintah pengamanan aksi hanya ditujukan ke DPRD Sumut, maka pada saat aksi “pecah” pengamanan di DPRD Medan begitu minim. Begitupun dirinya telah berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk mengantisipasi kerusuhan susulan.
“Kita (Sekretariat DPRD Medan, red) menggunakan jasa pengamanan profesional. Kedepan, mereka akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam hal apapun. Kita nggak mau kecolongan untuk yang kesekian kalinya,” pungkasnya.
Diketahui, pada tanggal 25 September 2019 ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Medan melakukan unjuk rasa ke DPRD Sumut terkait dengan revisi UU KPK dan RKHUP.
Aksi massa ketika itu sempat ricuh dan terjadi pelemparan. Gedung DPRD Kota Medan yang berada persis disamping gedung DPRD Sumut turut menjadi sasaran pelemparan.
Hal serupa juga terjadi ketika aksi unjuk rasa yang dilakukan pelajar tanggal 27 September 2019.(RD)