Medan,DP
News
Pengerjaan
terowongan PLTA Batangtoru, Sumatera Utara, sementara diberhentikan karena
merebaknya virus corona. Senior Advisor for the President Commissioner of PT
North Sumatera Hydro Energy (NSHE) Emmy Hafid mengatakan, saat ini pihaknya
tetap fokus pada pengerjaan terowongan meski akan mengalami keterlambatan.
"Keterlambatan
ini bukan karena masalah internal, tetapi lebih dikarenakan covid 19. Soalnya
kontraktor yang mengerjakan tunnel itu datang langsung dari Tiongkok,"
kata Emmy..
Dengan demikian, target penyelesaian pembangkit
diprediksi molor dari tahun 2022. "Kita belum tahu sampai kapan ini
berhenti, karena kan tergantung dari kebijakan larangan masuk orang yang datang
dari China," katanya lagi.
Namun
demikian, proses pembersihan lahan untuk pembangunan PLTA Batang Toru sudah
selesai dilakukan seluruhnya. "Proses pembersihan lahan sudah selesai,
jalan untuk pengerjaan juga sudah selesai," ujarnya. Dia mengatakan PLTA
Batangtoru itu proyek pemerintah, dan kami hanya bertugas sebagai pelaksana
proyek. Jadi, yang berhak memerintahkan kami berhenti itu ya pemerintah,"
ujarnya.
Emmy,
menyebut penolakan Mighty Earth terhadap PLTA tidak semata karena alasan
lingkungan, tetapi lebih karena faktor ekonomi. "Tujuan akhir mereka itu
hanya supaya kita menghentikan pendanaan dari Bank of China. Supaya China
connection itu terputus. Padahal kan ada alasan yang membuat kami memilih Bank
of China, salah satunya itu keleluasaan. Kita orang Indonesia kan suka yang
fleksibel," ujarnya. (Rd/Kompascom)