Foto:Kompas.Com
Medan,DP News
Ikan
gabus atau Channa striata dipercaya mujarab mempercepat proses penyembuhan luka
khususnya luka pascaoperasi. Ternyata tidak hanya itu, ikan yang hidup di air
tawar ini oleh para praktisi kesehatan digunakan sebagai terapi ajuvan untuk
penderita hipoalbuminemia, luka bakar dan diet setelah operasi.
Ekstrak
ikan gabus dapat meningkatkan kadar dan menjadi sumber albumin yang potensial.
Formulasi kombinasi ekstrak ikan gabus, temulawak dan meniran adalah kombinasi
sinergis untuk mempercepat penyembuhan pasien Covid-19 karena berkhasiat
menaikkan kadar albumin, mencegah inflamasi dan koagulasi yang sering ditemukan
pada pasien Covid-19.
Formulasi
kombinasi tersebut menjadi bahan penelitian Fakultas Farmasi Universitas
Sumatera Utara, PT Akar Rimba dan PT Mega Medica Pharmaceuticals untuk
dikembangkan menjadi produk imunomodulator yang dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dan pencegahan Covid-19.
Dari
902 proposal yang masuk ke Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan
Inovasi Nasional (Ristek/BRIN) yang diajukan berbagai universitas dan lembaga
riset se-Indonesia, terpilihlah 139 proposal. Sebanyak 30 proposal di
antaranya adalah riset penelitian pencegahan yang akan dikembangkan sebagai
bentuk hilirisasi hasil penelitian, pengembangan, pengakajian dan penerapan
(litbangjirap). Baca juga: Kisah Dokter Andani, Kepala Lab Unand yang Jadi
Pahlawan Sumbar Kendalikan Covid-19 (1) Kombinasi produk alam dari Channa
striata, Phyllanthus niruri dan Curcuma xanthorrhiza yang dapat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh dan pencegahan Covid-19 terpilih sebagai salah satu proposal
yang berhasil melewati seleksi program konsorsium riset dan inovasi untuk
percepatan penanganan Covid-19 Kementerian Ristek/BRIN tahap ke-2 yang
diumumkan 6 Juli 2020. "Selanjutnya akan dikembangkan dan dimanfaatkan
masyarakat,” kata Scientific Affairs Manager PT MMP Guntur Berlian didampingi
Imam Bagus Sumantri selaku ketua peneliti riset pengembangan dalam keterangan
tertulisnya, Senin (13/).
Kolaborasi
banyak pihak Dijelaskan Guntur, proposal mereka berjudul Pengembangan Sediaan
Kapsul Kombinasi Ekstrak Ikan Gabus, Meniran dan Temulawak sebagai
Immunomodulator Pencegahan Covid-19. Aktivitas farmakologi ketiga bahan sangat
potensial menjadi suplemen harian untuk menjaga kekebalan tubuh selama pandemi
“Tingginya
kadar protein, terutama albumin pada ikan gabus dibutuhkan untuk aktivasi
makrofag, sel T dan B untuk mencegah penularan, mengakselerasi pemulihan klinis
dan menekan masa rawat pasien penderita Covid-19. Di sisi lain, senyawa
filantin dan kurkumin pada meniran dan temulawak mampu meningkatkan fungsi
makrofag dan sintesis antibodi dalam sistem imun,” timpal Imam. “Didukung
alur penelitian yang baik, tim peneliti yang kompeten dan kolaborasi strategis
dengan pihak mitra industri dalam mengembangkan ketersediaan obat yang
berkualitas dan terkontrol, penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan produk
yang menjanjikan untuk pencegahan Covid-19,” pungkasnya.
Direktur
PT Mega Medica Pharmaceuticals, Sutristo mengaku bangga dengan keberhasilan dan
prestasi Fakultas Farmasi USU, PT Akar Rimba dan pihaknya sendiri. "Luar
biasa, ini karya anak Medan. Banyak hasil alam dari Sumatera Utara yang
berpotensi diolah menjadi obat namun belum banyak diriset. Kolaborasi ini
menjadi sangat penting agar produk hasil riset dapat digunakan masyarakat
terutama pasien Covid-19," katanya. Obat herbal Pandemi Covid-19 menjadi trigger banyak negara untuk inovasi
mengembangkan berbagai obat, vaksin, alat pelindung diri, sanitizer dan
suplemen meningkatkan imun tubuh. Indonesia memiliki 30.000 spesies
tumbuhan maupun sumber daya laut, juga bisa menjadi pengekspor produk obat
herbal terbesar di dunia.
Namun
faktanya, sekitar 9.600 spesies tanaman dan hewan yang diketahui memiliki
khasiat belum dimanfaatkan secara optimal sebagai obat herbal.
"Penelian obat asli Indonesia perlu terus didorong agar kita bisa mandiri
dalam penyediaan obat dari bahan alam. Mudah-mudahan riset ini berjalan dengan
cepat dan lancar sehingga dapat melanjutkan riset-riset lainnya”, kata
Sutristo. Bantuan Kemenristek Menteri Riset dan Teknologi Prof Bambang
Brodjonegoro dalam sambutannya di acara pengumuman hasil tahap kedua Konsorsium
Riset dan Inovasi Covid-19 menyampaikan, penelitian yang dilakukan konsorsium
harus dilandasi semangat kolaborasi dan sinergisitas antara peneliti, mitra
industri dan pemerintah sebagai regulator dan fasilitator.
Dia
menyampaikan pentingnya pengembangan suplemen di bidang prioritas pencegahan
untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan penyebaran Covid-19. Pesannya, suplemen
yang nanti dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan memenuhi prosedur klinis
yang berlaku.
Riset
yang diketuai Imam Bagus Sumantri dilakukan atas kolaborasi Fakultas Farmasi
USU dengan perusahaan yang sudah berpengalaman dalam proses ekstraksi ikan
gabus selama lebih dari lima tahun yaitu PT Akar Rimba dan PT Mega Medica
Pharmaceuticals.
Penelitian
bertujuan untuk mengetahui manfaat farmakologis dari kombinasi tiga bahan alam
saat diberikan sebagai bahan tunggal dalam meningkatkan sistem imun terhadap
infeksi Covid-19. (Rd/Kompas.com)