Foto: Penandatanganan Nita Kesepahaman Pengembangan Angkutan Massal Mebidang,Rabu(12/1)/Dinas Kominfo |
Terobosan baru,Kemenhub kembangkan angkutan massal berbasis jalan/Bus Rapit Transit (BRT) untuk mengurai kemacetan di Kota Medan.Pengembangan angkutan massal kawasan perkotaan juga di Binjai dan Deliserdang.Mendukung pelaksanaan pengembangan angkutan massal tersebut, Kemenhub akan mengucurkan anggaran sebesar Rp1,8 triliun.
Penandatanganan Nota Kesepakatan Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan/Bus Rapid Transit (BRT) di Kawasan Perkotaan Medan, Binjai dan Deli Serdang dilaksanakan, Rabu (12/01).
Selain Walikota Medan M Bobby Nasution, penandatanganan juga dilakukan Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan RI Budi Setiyadi, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wali Kota Binjai Amir Hamzah dan Wakil Bupati Deli Serdang M Ali Yusuf Siregar.
“Kami melihat secara strategis bagaimana semangat dan komitmen pemerintah daerah yang sangat luar biasa, sehingga kami memutuskan salah satunya memilih Kota Medan dengan anggaran sebesar Rp1,8 triliun,” kata Budi Setyadi.
Diungkapkan Budi Setyadi, jalur BRT nantinya akan disediakan khusus, sehingga masyarakat bisa cepat sampai ke tempat tujuan.Beberapa kota besar di Indonesia, ungkapnya mengalami hambatan sehingga berdampak kepada kemacetan.
Oleh karenanya pembangunan BRT sebagai angkutan massal yang rencananya akan melayani 19 koridor ini, diharapkannya dapat merubah mindset masyarakat yang selama ini menggunakan kenderaan pribadi untuk beralih ke angkutan umum sehingga kemacetan dapat teratasi.
“Semua itu tergantung pemerintah daerah dalam menyiapkan strategi agar masyarakat dapat beralih menggunakan transportasi massal tersebut.Misalnya dari manajemen waktu yang lebih cepat, pembatasan kendaraan pribadi di jam-jam tertentu dan sebagainya. Jika pembatasan jam atau aturan genap dan ganjil diberlakukan, mau tidak mau masyarakat akan beralih menggunakan angkutan massal,” ungkapnya.
Usai penandatanganan nota kesepakatan tersebut, Bobby Nasution menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas terpilihnya Kota Medan dalam program Kemenhub yang bertujuan untuk mengatasi kemacetan tersebut.Apalagi pengembangan angkutan massal itu, jelas Bobby, akan diselaraskan dengan program Pemko Medan.
"Pembangunan ini dilakukan untuk mengatasi persoalan kemacetan yang ada di Kota Medan,”ujarnya.
Guna mendukung pengembangan angkutan massal tersebut, Bobby mengajak seluruh masyarakat Kota Medan agar beralih menggunakan transportasi massal yang disediakan pemerintah dari pada menggunakan angkutan pribadi.
Dijelaskan Bobby, penduduk Kota Medan kalau siang hari lebih banyak daripada malam hari, karena banyak yang dari luar Kota Medan bekerja di Kota Medan.
“Kondisi itu tentunya berdampak dengan bertambahnya pengguna jalan sehingga menyebabkan terjadinya kemacetan. Jadi saya ingin mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan angkutan massal sebagai pilihan utama, sehingga kemacetan yang terjadi di Kota Medan dapat berkurang,”ujarnya.(rd)