 |
| Foto: Lasma Sinambela |
Lasma Sinambela dan Lisnawati Sitompul,warga Desa Simatibung Kecamatan Laguboti yang merasa tidak mendapatkan haknya sebagai tersangka saat diperiksa penyidik di Polsek Laguboti, akhirnya memberi surat kuasa kepada LBH Patriot pada 29 April lalu di Kantor Cabang LBH Patriot ,Jalan Aek Mardubur, Aruan, Laguboti, Kabupaten Toba.
Kedua tersangka memberikan kuasa agar LBH Patriot memberi bantuan dan pembelaan hukum kepada para tersangka pencurian dengan pemberatan sebagaimana diatur pada pasal 363 ayat 1(jo) pasal 362 KUHP di Polsek Laguboti.
Memberikan pembelaan terhadap para tersangka di pra dan penuntutan di Kejari Balige, memberikan pembelaan di Pengadilan Negeri Balige, juga memberikan kuasa untuk membuat dan menandatangani serta melaporkan penyidik ke Kompolnas RI, Divpropam Polri, KPAI, Satgas Mafia Hukum, Propam Poldasu dan instansi terkait lainnya.
LBH Patriot beralamat di Jalan Jati Timur Raya Blok A/168,Rt 004/RW, 008 Rawalumbu Kota Bekasi yang menerima kuasa adalah Dr Manotar Tampubolon ,SH.MA,MH, Nancy Olivia Sitompul SH, dan Rensus Silalahi SH.
Kedua ibu rumah tangga tamatan SD yang dijadikan tersangka oleh penyidik Polsek Laguboti merasa bahwa tidak pernah melakukan pencurian dan pada saat diperiksa oleh penyidik Polsek Laguboti, penyidik tidak pernah memberikan haknya sebagai mana diatur pada pasal 56 ayat (1) mengatakan bahwa dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindakan pidana yang diancam pidana mati atau ancaman pidana lima belas tahun atau lebih atau bagi mereka yang tidak mampu yang yang diancam lima tahun atau lebih yang tidak mempunyai penasehat hukum sendiri, pejabat yang bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib menunjuk penasehat hukum bagi mereka.
"Hal itu tidak saya dapatkan ketika diperiksa sebagai tersangka oleh penyidik Polsek Laguboti dan penyidik penyidik Polsek Laguboti mengatakan jika ancaman hukuman 9 tahun baru disediakan penasehat hukum" terang Lasma.(T)
