Notification

×

Iklan

Iklan




Kios Pedagang Buku Bekas Lapangan Merdeka Berangsur Kosong...., Relokasi Belum Jelas...

, 21 Juni 2022
Foto: Kios Pedagang Buku Bekas di Lapangan Merdeka Berangsur Kosong dan Para Pedagang Kemasi Jualannya, Selasa(21/6) /Tums

Medan,DP News


Setelah tenant tenant Merdeka Walk tutup, kini giliran para pedagang buku bekas Lapangan Merdeka mengosongkan kios bukunya.Secara berangsur mulai Minggu-Selasa(21/6) barang jualan berupa buku bekas sudah dikemas untuk disimpan di rumah karena relokasi yang semula dijanjikan di Jalan Gaharu belum jelas posisinya.

Para pedagang buku yang berada di depan stasiun kereta api sudah mulai mengemasi barangnya.Salah seorang pedagang buku yang tidak mau di sebut namanya mengatakan tetap mendukung program Pemko Medan untuk merenovasi Lapangan Merdeka tetapi Pemko seharusnya memberi tempat yang baik untuk tempat kami berjualan buku dan ini sudah menjadi mata pencaharian keluarga. 


Sebelumnya diberitakan, pedagang buku bekas di Kawasan Lapangan Merdeka Medan enggan pindah dan mempertanyakan kebijakan Pemko Medan terkait revitalisasi.Para pedagang dikabarkan diminta untuk segera mengosongkan lokasi karena revitalisasi Lapangan Merdeka  akan dimulai 4 Juli nanti.


 Tenant-tenant atau pemilik usaha di Kawasan Lapangan Merdeka termasuk Merdeka Walk diimbau mengosongkan lokasi sebelum 20 Juni. Namun pedagang buku dengan tegas mengatakan enggan mengosongkan kios sebelum dibangun tempat pengganti.


"Kami mendukung program Pemko Medan untuk merevitalisasi Lapangan Merdeka, sebagai warga negara yang baik itu kami patuhi. Namun nasib pedagang buku jangan diabaikan, kalau pedagang disuruh segera mengosongkan kios, mau kemana mereka berjualan? Kami mau, begitu disuruh pindah tempat berjualan pengganti sudah ada,” kata Ketua Pedagang Buku Lapangan Merdeka Max Simangunsong. 


Menurut Max, dia bersama pengurus Organisasi Pedagang Buku akan menemui Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang (PKPPR).Mereka meminta kepada Kadis agar mereka diperbolehkan berjualan sampai Pemko Medan menyiapkan kios pengganti, sehingga ketika direlokasi mereka bisa langsung berjualan di tempat baru. 


Para pedagang kata Max Simangunsong masih khawatir dengan lokasi yang disebutkan Pemko Medan sebagai tempat relokasi mereka. Pasalnya, lahan yang berada di Jalan Gaharu disebut-sebut milik pemko yang dikuasai PT KAI.  Pedagang minta relokasi mereka harus jelas, jangan di kemudian hari ada persoalan pedagang dengan PT KAI.


“Karena kami sudah pernah mengalaminya, tahun 2010, dari Lapangan Merdeka kami dipindahkan di Jalan Pegadaian, di lahan milik PT KAI yang dibangun Pemko Medan di masa kepemimpinan Rahudman Harahap. Tapi 2 tahun kemudian, PT KAI minta lokasi itu dikosongkan, kemudian Pemko Medan membangun kembali kios buku di lapangan Merdeka. Kami tidak mau persoalan yang lalu kembali kami alami, kami sudah letih pindah-pindah. (TS/Dlk/r)

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |