Notification

×

Iklan

Iklan




Per Bulan Mei, Neraca Perdagangan Indonesia Surplus USD 2,9 Miliar: India Penyumbang Terbesar

, 18 Juni 2022
Foto: Komoditas Unggulan Indonesia

Jakarta,DP News

Kinerja   perdagangan   Indonesia   pada   Mei   2022   kembali   mencatatkan surplus  neraca  perdagangan  USD  2,9  miliar  atau  meningkat  dibandingkanMei  2021  yang  tercatat USD 2,7 miliar. Nilai tersebut terdiri dari surplus neraca nonmigas USD 4,75 miliar dan defisit neraca migas  USD  1,86  miliar.  Kondisi  ini  melanjutkan  tren  surplus  selama  25  bulan  berturut-turut  sejak Mei 2020.


"Surplus neraca perdagangan Indonesia Mei 2022 didorong surplus perdagangan dengan beberapa negara mitra dagang. India menyumbangkan surplus terbesar senilai USD 1,35 miliar, disusul Amerika Serikat USD 0,99 miliar, dan Filipina USD 0,83 miliar,”ungkap  Menteri  Perdagangan  Zulkifli  Hasan dalam ris yang dilansir, Sabtu(28/6) malam. 


Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan surplus USD 19,79 miliar selama Januari-Mei  2022. Angka  ini  jauh  lebih  tinggi  dari  periode  yang  sama  tahun  sebelumnya  yang mencatat surplus USD 10,51 miliar. Surplus perdagangan Januari—Mei 2022 ditopang surplus sektor nonmigas USD 29,35 miliar dan defisit sektor migas USD 9,56 miliar. 


Mendag  menambahkan,surplus  perdagangan  yang  tinggi  akan  berdampak  semakin  positif  bagi Produk  Domestik  Bruto  (PDB)  Indonesia  di  triwulan  II  2022. 


"Bila dibandingkan dengan tahun lalu, neraca perdagangan tahun ini diperkirakan jauh lebih baik,” tegasnya. 


Ekspor Indonesia pada Mei 2022 tercatat sebesar USD 21,51 miliar atau tumbuh 27 persen dibanding Mei 2021 year-on-year(yoy). Ekspor migas dan nonmigas sama-sama mengalami pertumbuhan yang tinggi,  masing-masing  54,49  persen  (yoy)  dan  25,34  persen  (yoy).  


Nilai  ekspor  menguat  seiring peningkatan permintaan akibat kekhawatiran pasokan dunia terganggu pascainvasi Rusia ke Ukraina dan peningkatan harga komoditas ekspor unggulan dibanding  Mei 2021.


Selain  itu,  ekspor  seluruh  sektor  pada  Mei  2022  juga  menguat  jika  dibandingkan  bulan  yang  sama tahun  sebelumnya.  Sektor  pertambangan  menjadi  sektor  andalan  dengan  tingkat  pertumbuhan tertinggi  sebesar  114,2  persen  (yoy),  disusul  sektor  migas  54,5  persen  (yoy),  dan  sektor  pertanian 20,32 persen (yoy).Kualitas  ekspor  Indonesia  juga  membaik.  


Hal  ini  terlihat  dari  semakin  membaiknya  pertumbuhan ekspor  industri pengolahan  sebesar 7,78 persen  (yoy). Perbaikan ekspor  ini ditopang produk-produk yang   bernilai  tambah  tinggi,   seperti   kapal,  perahu,   dan   struktur   terapung   (HS   89);  nikel   dan produknya (HS 75); serta bahan kimia anorganik (HS 28). 


“Untuk  memacu  ekspor  bernilai  tambah  tinggi,  Kementerian  Perdagangan  terus  berupaya mengakselerasi  program  transformasi  perdagangan  yang  berfokus  pada  peningkatan  ekspor  non-komoditas dan digitalisasi perdagangan,”ujar Mendag.

Pada  Mei  2022,  ekspor  nonmigas  Indonesia  menunjukkan  penguatan  pada  sebagian  besar  negara mitra dagang utama. 


Pertumbuhan ekspor nonmigas tertinggi secara tahunan (yoy) terjadi ke Senegal yang  mencapai  880,35  persen,  kemudian  ke  India  (166  persen),  Polandia  (106,02  persen),  Belgia (88,83  persen),  dan  Korea  Selatan  (67,6  persen).  


Ditinjau  dari  kawasan,  kenaikan  ekspor  terbesar terjadi  pada  ekspor  ke  Asia  Tengah  yang  tumbuh  332,6  persen,  diikuti  Asia  Selatan  (79,59  persen), dan Afrika Barat (77,02 persen). 


“Jalinan kerja sama perdagangan dengan negara-negara dan kawasan yang sedang bertumbuh serta pemanfaatan  momentum  Presidensi  G20  merupakan  upaya  Indonesia  dalam  mendiversifikasi  dan memperluas akses pasar bagi Indonesia,”ungkap Mendag. 


Secara kumulatif, ekspor Januari—Mei 2022 mencapai USD 114,97 miliar atau naik 36,34 persen dari tahun lalu. Kenaikan nilai ekspor tersebut didorong kenaikan ekspor migas sebesar 35,94 persen dan nonmigas 36,36 persen.


Dari  sisi  impor,  nilai  impor  Indonesia  pada  Mei  2022  tercatat  USD  18,61  miliar  atau  tumbuh  30,74 persen (yoy). 


Secara tahunan, impor migas dan nonmigas masih tumbuh pesat sebesar 62,65 persen dan 25,33 persen pada Mei 2022.Berdasarkan penggunaannya, komposisi utama impor pada Mei 2022 masih didominasi impor bahan baku/penolong  dengan  pangsa  78,77  persen  yang  meningkat  33,95  persen  (yoy). 


Diikuti  impor barang  modal  dengan  porsi  mencapai  13,09  persen  yang  mengalami  pertumbuhan29,19  persen (yoy).  

Selain  itu,  impor  barang  konsumsi  tercatat  hanya  mencapai  8,14  persen  dari  total  impor dengan pertumbuhan 7,83 persen (yoy). 


Dominasi  dan  kenaikan  impor  bahan  baku  menunjukkan  impor  Indonesia  ditujukan  untuk  aktivitas produktif guna mendorong produksi nasional, sementara kenaikan pada barang modal menunjukkan perusahaan  manufaktur  terus  mendorong  ekspansi  usaha.  


Peningkatan  impor  barang  konsumsi mengindikasikan   pulihnya   daya   beli   masyarakat   seiring   dengan   membaiknya   Indeks   Keyakinan Konsumen (IKK) yang tumbuh dari 104,4 pada Mei 2021 menjadi 128,9 di Mei 2022.


Di  tengah  pembatasan  ekspor  pupuk  oleh  sejumlah  negara  seperti  Rusia,  Tiongkok,  Vietnam,  dan Kirgistan,  impor  pupuk  (HS  31)  Indonesia  pada  Mei  2022  masih  mengalami  kenaikan  93,55  persen (yoy).  


Selain  pupuk,  produk  dengan  kenaikan  impor  terbesar  di  antaranya  perhiasan  (HS  71)  naik 153,27 persen (yoy), daging hewan (HS 02) 93,55 persen (yoy), gula dan kembang gula (HS 17) 83,38 persen (yoy), serta batu bara (HS 27) 76,95 persen (yoy). 


“Mencermati  ketidakpastian  geopolitik  akibat  konflik  Rusia-Ukraina,   tekanan   harga   komoditas pangan  maupun  energi,  dan  gangguan  rantai  pasok  global,  Kementerian  Perdagangan  akan  terus berkoordinasi dengan kementerian/lembaga pemerintahan (K/L) terkait. Langkah itu dilakukan guna menjaga  ketersediaan  pasokan  pangan  nasional  dan  stabilitas  harga  di  dalam  negeri  serta  menjaga inflasi di tingkat wajar,”ujar Mendag.(Tim Rd) 

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |