Notification

×

Iklan

Iklan




PMK Sudah Menurun,Tinggal 476 Ekor Tetapi 215 Kabupaten/Kota Masih Harus Dikendalikan....

, 11 Agustus 2022
Foto: Pemeriksaan Ternak Sapi Terkait PMK/Dok
Jakarta,DP News

Saat ini terdapat 5 provinsi, 66 kabupaten/kota, 570 kecamatan dan 4.195 desa sudah kategori *Zero Case* (0) karena lebih dari 2 minggu terakhir tidak terdapat kasus baru/kasus aktif Selain itu sudah terjadi penurunan jumlah kasus harian di 5 provinsi tersebut yaitu Kepulauan Riau, Bali, Kalimantan Selatan, DKI Jakarta dan Sumatera Selatan.


Hal ini menunjukkan bahwa hewan yang sakit PMK semakin menurun di lapangan bahkan sudah tidak ada lagi laporan ditemukannya ternak yang sakit pada wilayah Zero Case, kata Dirjen PKH (Peternakan dan Kesehatan Hewan) Kementan Nasrullah. 


Selain itu juga menurut Nasrullan, jumlah ternak sakit PMK terus menurun, hal ini dapat dilihat dengan membandingkan sejak puncak kasus  26 Juni lalu sebanyak 13.518 ekor dengan jumlah kasus per 5 Agustus lalu sebanyak 476 ekor atau turun sebesar 96,48% dari puncak kasus. Ia katakan, rata-rata perbandingan jumlah ternak sembuh terhadap ternak sakit PMK sebesar 61,98%, sedangkan rata-rata perbandingan jumlah ternak mati terhadap ternak sakit PMK sebesar 1,07%.

 

Lebih lanjut Ia katakan, dalam penanganan PMK, pemerintah terus berupaya menekan penularan penyakit ini terutama di provinsi dengan penyumbang kasus konfirmasi PMK terbesar, yaitu Jawa Timur sebagai provinsi dengan jumlah sapi terbanyak dengan terkonfirmasi PMK, kemudian NTB, Jawa Barat, Aceh, dan Jawa Tengah. 

 

Di samping itu, sebagai upaya menekan penularan,pemerintah mendorong percepatan vaksinasi bagi ternak yang sehat. Program vaksinasi hewan ternak rentan PMK harus dipercepat dan saat ini realisasi vaksinasi sudah mencapai sekitar 1,11 juta  ekor. 

 

"Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan vaksinasi memiliki kemampuan untuk mengendalikan jumlah kasus PMK," ungkap Nasrullah, Kamis(11/8). 

 

Namun demikian, Ia meminta agar masyarakat tetap mewaspadai adanya potensi lonjakan kasus sebab saat ini masih terdapat kasus di 215 kabupaten/kota yang harus segera dikendalikan. 


“Oleh karena itu, surveilans dan penerapan tindakan pengobatan, pengamanan, pengetatan biosekuriti secara berkelanjutan harus tetap dilakukan bersama-sama,” tutur Nasrullah. 


 Saat ini kata Nasrullah pihaknya terus melakukan upaya agar penyakit ini tidak menyebar ke provinsi lain. Untuk itu, kami mendorong tim gugus tugas PMK di semua wilayah guna tetap waspada dan menindaklanjuti kasus di seluruh wilayahnya masing-masing  dan  menjaga langkah-langkah biosekuriti di tingkat desa.(RaKar/TS/d) 


| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |