Foto: Nikson Nababan Sapa Warga Dusun Sei Tontong,Desa Melati II,Kecamatan Perbaungan,Serdang Bedagai,Sabtu(11/5)/Dok |
Nikson Nababan sapa warga Dusun Sei Tontong, Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan,Serdang Bedagai berbahasa Jawa, meski seorang Batak karena dirinya juga bergelar Kanjeng Pangeran Raden Ario dan Darmonagoro.
Begitu tiba di lokasi pertemuan, tepatnya di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Bintang Jaya,Sabtu (11/5),Nikson Nababan langsung disalami warga yang telah setia menunggu.
Warga tampak tak sabar dan bersemangat ingin mendengarkan Nikson Nababan berbicara, terlebih harapan mereka agar sektor UMKM dan pendidikan diprioritaskan.Mantan Bupati Tapanuli Utara 2 periode itu pun menyapa warga dengan salam khas nasionalnya.
Banyak hal yang disampaikan Nikson, mulai dari pengalamannya memimpin 10 tahun Taput, pola dan prinsip dalam memimpin rakyat, hingga keinginan mengabdi demi membangun Sumut.
Begitu juga akses infrastruktur jalan desa, jalan pertanian dan jalan umum, ujar Nikson, disiapkan bagi masyarakat. Sehingga masyarakat di seluruh desa, merasakan jalan layak, yang mendukung pertanian dan ekonomi.
Warga Sei Tontong, Asih, mengatakan kekagumannya atas kepemimpinan Nikson Nababan di Taput.
"Paparan bapak tadi membuat kami kagum, semestinya begitulah pemimpin yang diharapkan rakyat," ujar Asih.
Ketua LKP Bintang Jaya itu pun sependapat dengan Nikson, yakni masyarakat harus berdaya saing. Ia menginginkan sektor UMKM dibenahi, khususnya agar usaha konveksi yang ia tekuni bisa mandiri.
Kemudian Surahman, warga Desa Pulau Jamur Dusun II, yang juga Ketua PKBM Nurahman mengharapkan pembenahan di sektor pendidikan. Ia telah lama melaksanakan pendidikan gratis bagi pelajar, namun selalu saja mengalami kendala.
"Kendalanya adalah pemerintahan itu sendiri. Program Ibu Asih juga begitu, kalau nggak ada duit ya jadi sampah. Kalau bapak Nikson, mau nggak bapak membuatkan suatu program untuk menjalankan pendidikan gratis, dan juga konveksi ini," ujar Surahman.
Nikson Nababan, suami Satika Simamora itu senang menerima masukan warga. Ia mengapresiasinya karena menunjukkan keinginan warga untuk mandiri dan berdikari..
"Jadi mari berjuang bersama bapak dan ibu. Satu-satunya jalan resminya ya kita harus jadi bagian dari kekuasaan itu, kita harus penguasa. Karenanya bapak dan ibu, sekali lagi, mari sama-sama berjuang, setuju?," ujar Nikson, yang disambut spontan warga setuju.Rumapea/Redaksi