Notification

×

Iklan

Iklan




Pidato Perdana Prabowo di Sidang PBB: Siap Kirim 20 Ribu Pasukan Perdamaian ke Wilayah Konflik....

24 September 2025
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto Sampaikan Pidato Perdana di Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),Selasa(23/9) di New York/Kemenlu
New York,DP News 

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dalam pidato perdananya di Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),Selasa (23/09), menegaskan kembali sikap tegas Indonesia dalam mendukung solusi dua negara sebagai jalan satu-satunya untuk mencapai perdamaian sejati antara Palestina dan Israel.


Dalam pidato yang disampaikan di posisi ketiga setelah Brasil dan Amerika Serikat, Presiden Prabowo menutup perhatian dunia terhadap tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza. 


Ia menggambarkan penderitaan rakyat sipil yang hidup dalam ketakutan, kelaparan, dan kehancuran sebagai “jeritan yang tidak boleh lagi diabaikan oleh komunitas internasional.”


Presiden menegaskan bahwa komitmen Indonesia tidak hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan nyata. Indonesia menyatakan siap mengirim hingga 20 ribu personel perdamaian guna membantu menjaga stabilitas dan perlindungan sipil di wilayah-wilayah konflik, termasuk Gaza.


Lebih jauh lagi, Presiden memperkuat penguatan kembali peran PBB sebagai pilar utama perdamaian dan keadilan global. Ia menekankan bahwa tatanan dunia yang adil bukanlah hak segelintir bangsa, melainkan hak seluruh umat manusia. Mari kita wujudkan mimpi besar umat manusia — dunia di mana semua hidup dalam keadilan. Mungkin ini mimpi, tapi ini mimpi indah yang harus kita perjuangkan bersama, tutup Presiden dikutip dari laman Kemenlu.


Presiden juga menyoroti isu ketahanan pangan global Presiden menekankan bahwa ketahanan pangan harus dibangun melalui inovasi dan kemiskinan. Oleh karena itu, Indonesia kini tengah mengembangkan rantai pasok yang tangguh, memperkuat produktivitas petani, serta berinvestasi dalam pertanian iklim cerdas.


Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara juga menyampaikan dampak perubahan iklim yang nyata dirasakan Indonesia sebagai negara kepulauan. Presiden Prabowo menyebutkan bahwa kenaikan permukaan laut menjadi ancaman serius yang sudah terjadi saat ini. Lebih lanjut, Presiden menekankan bahwa Indonesia memilih menghadapi perubahan iklim melalui aksi nyata, bukan sekedar slogan. 


Indonesia berkomitmen untuk memenuhi kewajiban Perjanjian Paris 2015 dan menargetkan pencapaian emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat.


Presiden Prabowo berbicara pada sesi pertama Debat Umum pada urutan ketiga. Brasil, yang sejak 1955 selalu membuka sidang sebagai tradisi pencerahan, tampil di urutan pertama. Amerika Serikat, sebagai tuan rumah, mendapat giliran kedua. Kehadiran Presiden Prabowo di podium Majelis Umum PBB semakin menegaskan komitmen Indonesia dalam terhadap isu-isu global.Krmenlu/Rahmat K/Redaksi

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |