 |
| Foto: Kantor Walikota Medan/Dok |
Kepala BKPSDM Medan Subhan Fajri Harahap mengaku bahwa sampai sore,Pemko Medan belum menerima tembusan surat penahanan oknum pejabat Pemko Medan yang sudah ditahan Kejari karena diduga tersandung kasus korupsi.
Hal tersebut disampaikan Subhan menjawab konfirmasi DP News terkait penahanan oknum pejabat Pemko Medan melalui WhatsApp pribadinya,Kamis(13/11).
Berikut isi WhatsApp Kaban BKPSDM Medan Subhan Fajri Harahap,
"Kami masih menunggu Surat Penahanan kedua Kadis tersebut dari Kejaksaan untuk dasar kami memberhentikan sementara kedua Kadis tersebut dari PNS, sampai saat ini Kamis 13 November 2025 Pukul 17.11 wib kami belum menerima Surat Penahanan dari Kejaksaan, kami sudah meminta surat tersebut kepada Inspektorat jadi masih menunggu,termasuk Ex Camat Polonia"
Berkaitan dengan sikap Pemko Medan dengan sudah ditahannya oknum pejabat tersebut,Subhan menegaskan sesuai Pasal 276 Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS: "PNS diberhentikan sementara apabila ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana".
Sebagai diberitakan media bahwa Kejari Medan sudah menahan oknum Kadiskopumkmindag Medan terkait anggaran 'meroket' MFF(Medan Fashion Festival) dari Rp 844 Juta menjadi Rp 4,8 M pada TA 2024.Anggaran untuk kegiatan Medan Fashion Festival tahun 2024 mencapai Rp 4,8 miliar. Kerugian negara akibat korupsi ini mencapai Rp 1,1 miliar.
Dalam kasus dugaan korupsi ini Kejari sudah menetapkan 3 tersangka diantaranya 2 oknum pejabat Pemko Medan yakni Kadiskopumkmindag dam mantan Sekretaris DiskopUMKMperindag yang sekarang menjadi kepala dinas.
Sebagaimana diketahui,Benny Iskandar Nasution menjabat Kadiskopumkmindag Medan semasa Walikota Medan Bobby Nasution.Saat itu Bobby Nasution melantik 13 orang pejabat struktural eselon II di lingkungan Pemko Medan di Kantor Wali Kota Medan, Jumat (31/12).Dengan demikian,Benny menjadi Kadiskopumkmindag Medan hampir 4 tahun.Rumapea/Redaksi
