 |
| Foto: Walikota Medan Rico Waas Bertemu Panitia Reuni 1.000 Tahun dan Kedatangan Patung Dewi Mazu dari Putian (Cina) ke kota Medan di Balai Kota,Rabu (5/11). |
Reuni 1.000 tahun dan kedatangan patung Dewi Mazu dari Putian, Cina ke Kota Medan akan digelar 12-14 November.Ini merupakan sejarah dari kepercayaan umat Buddha dimana Dewi Mazu melakukan kunjungan pertama internasionalnya dan memilih kota Medan sebagai tempat pertama yang dikunjungi.
Walikota Medan Rico Waas pun mendukung kegiatan tersebut saat menerima audiensi Panitia Bersama Reuni 1.000 Tahun dan Kedatangan Patung Dewi Mazu dari Putian (Cina) ke kota Medan, di Balai Kota, Rabu (5/11).
Dalam pertemuan tersebut, Rico Waas menegaskan bahwa Pemko Medan senantiasa memberikan perhatian kepada seluruh umat beragama yang ada di Kota Medan, termasuk umat Buddha.
"Perbedaan antar umat beragama dan etnis ini, harus dijadikan kekuatan untuk saling menghargai dan melindungi,"kata Rico Waas.
Apalagi bilang Rico Waas, perbedaan yang ada di dalam negeri semestinya tidak perlu dipersoalkan, justru tantangan yang datang dari luar lah yang harus dihadapi bersama.
"Kita tidak perlu lagi berbicara tentang perbedaan yang ada di dalam negeri, justru harus bersama menghadapi tantangan dari luar,"ujar Rico Waas.
Sementara itu, Bobby C Halim selaku Ketua Panitia bersama mengungkapkan Reuni 1.000 tahun dan kunjungan Dewi Mazu dari Putian (Cina) ke Kota Medan ini akan diadakan pada tanggal 12-14 November 2025.
Nantinya bilang Bobby lagi, tanggal 12 Dewi Mazu akan mengunjungi Vihara Arya Satyani di Jalan Pekantan. Setelah itu lanjut ke Yayasan Sosial Lestari Indo Makmur (Lim) di Jalan Adam Malik.
Oleh karena itu, Bobby mengharapkan kehadiran Wali Kota Medan dalam acara tersebut untuk jadi bagian dari sejarah.
"Kami berharap Bapak Wali Kota Medan bersedia hadir untuk menjadi bagian dari sejarah kunjungan Dewi Mazu ke kota Medan,"harapnya.
Dalam audiensi itu, turut juga hadir mendampingi Wali Kota Medan, Kasat Pol PP Kota Medan M. Yunus, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Benny Sinomba Siregar, dan Sekretaris Dishub Kota Medan Suriono.Rumapea/Redaksi
