Medan,DP News
Penebangan sebanyak 19 pohon yang dilakukan
oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan di Jalan Cut Mutia
Kelurahan Madrash Hulu Kecamatan Medan Polonia dengan alasan pemeliharaan
sangat disayangkan Komisi 4 DPRD Kota Medan,
Senin kemarin. Apalagi diketahui pohon-pohon tersebut ditebang habis dan nyaris
rata dengan trotoar Jalan. Anehnya penebangan tersebut hanya dilakukan hanya
pada pohon-pohon yang tumbuh tepat di trotor sepanjang Mutia Restauran.
Anggota Komisi 4 DPRD Kota Medan, yang
mantan Ketua Pemuda Katolik Medan Antonius
D Tumanggor,S.Sos merasa miris tindakan penebangan pohon pelindung yang
merupakan sumber oksigen bagi warga kota sehingga sangat dibutuhkan dalam
kehidupan manusia.
Antonius mencoba menelisik dari segi ajaran agama bahwa pohon itu juga ciptaan
Tuhan yang harus dijaga kelestariannya.Menurut
ajaran Katolik, tentu saja pohon bermanfaat bagi kehidupan manusia untuk
mengubah CO2 (karbondioksida) menjadi O2
(okisgen) , menyimpan air tanah, menjaga tanah tidak erosi, menghasilkan
kesejukan dan kayunya dapat digunakan untuk banyak hal yang perlu dalam
kehidupan manusia. Daunnya menghasilkan kesuburan karena menjadi kompos dan
banyak lagi," ujar anggota DPRD Medan dari Partai NasDem Kota Medan ini.
Selasa (7/7).
Pohon sambung Antonius, seharusnya ditanami lagi bukan malah ditebangi.
Hanya saja terkadang demi keasrian dan keselamatan manusia, pohon perlu
ditebang atau dipangkas sebagian rantingnya tanpa harus menebangnya. Secara
ajaran Katolik sangat mendukung kebaikan ekologi, atau keharmonisan alam
ciptaan,"katanya.
Dikatakan Antonius Tumanggor, dalam ensiklik Laudato Sri Paus Fransiskus
sangat menekankan pentingnya manusia menjaga ekologi. Paus bahkan menekankan
tugas gereja untuk memelihara keseimbangan ekologi. Dan salah satu isu terkait
dengan itu adalah melarang penebangan pohon-pohon yang justru sangat penting
bagi keseimbangan alam dan iklim dan menghindari pemanasan global.
Oleh karena itu, kita diharapkan bukan menebang tapi sepatutnya menanam pohon sebanyak-banyaknya.
Jika ada yang perlu di tebang, tentu itu boleh saja demi terhindarnya
rumah terkena timpa pohon, dan sebagainya. Namun sebelum sampai kesana perlu
dilihat dengan baik, barangkali masalah itu bisa diatasi hanya dengan memangkas
sebagian rantingnya," ujar Antonius D Tumanggor yang merupakan umat Katolik
di Gereja Katolik Sei Agul Medan Barat.(Rd)