Notification

×

Iklan

Iklan




Menyedihkan....!!!,Siswa Kelas 2 SD Dipecat Sepihak,Antonius Tumanggor: Kadis Pendidikan Harus Segera Turun Tangan ke SD NGS

, 24 Maret 2021

 

Medan,DP News

Orangtua dan keluarga Caesar Andrew Caviezel Sinaga mendatangi Sopo Restorasi Jalan Lorong Tapanuli Medan, Selasa (23/3) sekira pukul 09.00 WIB. Tujuan kedatangan orangtua Caesar AC Sinaga bersama keluarganya adalah untuk menyampaikan keluhan terkait pemecatan sepihak yang dilakukan Sekolah NGS yang beralamat di Medan Baru

Antonius Devolis Tumanggor, S.Sos yang menerima kehadiran Lucy Nancy Florida (orangtua Caesar Andrew Sinaga) bersama keluarganya mendengarkan duduk persoalan yang terjadi sehingga anak Lucy Nancy dipecat dari Sekolah NGS.

Sambil memegang satu bundel berkas yang diserahkan kepadanya, Antonius Tumanggor mengatakan sangat menyayangkan tindakan pihak sekolah yang tidak memberikan kesempatan kepada murid untuk mendapat pendidikan di sekolah tersebut termasuk di sekolah lain.

"Mendengar cerita panjang dari Ibu Lucy Nancy, saya heran, kenapa pihak sekolah ngotot melakukan pemecatan terhadap Caesar Sinaga yang masih duduk di bangku SD kelas II. Jika memang tidak mau menerima kembali siswa tersebut silahkan, tapi jangan dirusak masa depannya," terang Antonius.

Wakil rakyat dari Dapil I Kota Medan ini pun menyayangkan sikap Dinas Pendidikan Kota Medan yang tidak melakukan solusi bagaimana jalan keluar atas masalah yang diterima atas kesemena-menaan dari kepala sekolah ataupun pemilik Yayasan dengan memecat sepihak muridnya namun tidak memberikan kesempatan untuk diterima di sekolah lain, dikarenakan pihak sekolah asal tidak memberikan surat pindah kepada orangtua atau murid tersebut.

"Saya melihat, pihak sekolah terlalu berlebihan dalam membuat keputusan kepada anak didiknya. Saya kira semua masalah pastilah ada jalan keluarnya. Kalau tidak mau menerima lagi, silahkan dikeluarkan, jangan malam mengambil hak murid agar tidak dapat bersekolah kemanapun,"tegas Politisi dari Fraksi Partai NasDem Kota Medan ini.

Antonius D Tumanggor dalam hal ini meminta Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan untuk memanggil kembali pihak yayasan  dan Kepala Sekolah SD NGS atas kebijakan yang telah meghilangkan hak-hak anak tersebut untuk mendapatkan pendidikan dan pelajaran di sekolah.

Sementara itu, Lucy Nancy yang merupakan orangtua dari Caesar Andrew Caviezed Sinaga dengan sedih mengaku sudah melakukan berbagai upaya agar anaknya tidak terhambat mendapat pendidikan di sekolah. Sebab, saat ini menurutnya, hak-hak anaknya sengaja ditahan oleh pihak sekolah sehingga ketika anaknya hendak pindah ke sekolah lainnya, tidak diterima karena tidak dapat menyertakan surat pindah dari sekolah asal.

"Kami pada dasarnya tidak ingin masalah ini diperpanjang, namun, kami melihat tidak ada etikat baik pihak sekolah dan berkesan ada kesalahan anak kami yang membuat sekolah tersebut merasa dirugikan. Jika memang tidak mau lagi menerima anak kami untuk dididik di SD NGS tidak masalah, namun keluarkan surat pindah anak kami agar dapat berkesempatan mendapat pendidikan di sekolah lain,"ujar Lucy dengan raut wajah sedih.

Diceritakan Lucy bahwa awal kejadian yang menimpa anaknya adalah dari pengakuan pihak sekolah yang mengatakan, bahwa mereka tidak bisa lagi menerima Caesar Sinaga untuk dididik di sekolah NGS dan harus dipindahkan. Wali murid Indra Tardas yang  biasa dipanggil Miss Monijo bersama Kepala Sekolah SD NGS, Gunawan,SS mengaku ditegur keras oleh pihak Yayasan sekolah tersebut akibat telah menskorsing murid kelas II SD NGS bernama Hamed (teman sekelas Caesar) atas tuduhan telah melakukan pemulukan terhadap Caesar di ruangan musik. 

Skorsing dilakukan selama satu minggu (dari tanggal 25 maret - 30 maret). Atas skorsing yang dilakukan, orangtua Hamed komplain ke sekolah. Permasalahan ini sudah pernah dilaporkan ke dinas Pendidikan Medan dimana langsung diterima oleh Kabid Dikdas, Masrul Badri, dan melihat adanya kejanggalan atas surat permohonan pindah sekolah yang dikeluarkan oleh pihak sekolah. Menurut Dinas Pendidikan Kota Medan, saat itu, seharusnya surat permohonan pindah itu dibuat oleh orangtua siswa bukan dari sekolah. 

Namun, entah apa yang terjadi, ketika adanya pertemuan antara pihak dinas Pendidikan dengan pihak NGS, solusi pun tidak ada ditemukan. Sampai akhirnya kami mencoba mendaftarkan anak kami Caesar ke sekolah swasta lain seperti Prime One School Medan, SD Nobel School Medan, SD.St Nicolaus School Medan, SD St.Yosef 1 Medan, namun pada kenyataannya pihak sekolah tersebut tidak dapat menerima Caesar di sekolah mereka dikarenakan alasan administrasinya masih ditahan pihak Sekolah NGS seperti nilai ujian semester ganjil dan DAPODIK (Data Pokok Pendidikan) si anak yang masih ada di sekolah SD NGS. 

"Pihak sekolah akan memberikan semua semua administrasi yang kami minta jika pihak orangtua Caesar menandatangani Surat Permohonan Pindah Sekolah yang  mereka berikan kepada kami, padahal pihak NGS lah yang mengeluarkan sepihak bukan atas permintaan orangtua murid kepada sekolah,'ujar Nancy.

Antonius Tumanggor pun meminta Dinas Pendidikan Kota Medan bersama Kabid Pendidikan Dasar Kota Medan untuk melihat dengan jernih permasalahan tersebut, sebab, Caesar selaku murid dapat mengalami tekanan secara psikologi dan mental karena tidak lagi sekolah.(rd)

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |