Medan,DP News
Calon Legislatif petahana DPRD Medan dari Daerah
Pemilihan I Medan yang meliputi Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan
Barat, Kecamatan Medan Baru dan Kecamatan Medan Petisah tampaknya bakal ada
yang tergusur dalam Pemilu 17 April 2019
nanti.
Indikasinya terlihat dari ketatnya persaingan dan
gencarnya Caleg pendatang baru melakukan sosialisasi.Ditambah sikap Caleg
petahana yang selama 5 tahun menjadi legislator di DPRD kurang memperhatikan
kepentingan pembangunan sarana fisik dan non fisik di Dapilnya masing-masing.
Terutama bagi mereka yang selama ini tidak peduli dengan
aspirasi masyarakat. Mereka datang ke Dapilnya hanya 5 tahun sekali. Itupun
hanya untuk kepentingan mendulang suara,ungkap H Bambang Ponco Asmoko selaku
Ketua BPPI (Badan Pengelola Pekuburan Islam) Kecamatan Medan Helvetia,Selasa
(26/2).
H Bambang Ponco Asmoko yang menjadi Pengurus IPHI (Ikatan
Persaudaraan Haji) Medan Helvetia juga mengungkapkan para Caleg petahana Dapil
I Medan banyak yang terkesan anggap enteng dengan warga Medan Helvetia karena
menganggap sudah punya basis massa.
Data KPU Medan tertera 8 kursi Dapil I Medan dalam Pemilu
2014 berhasil diraih oleh Robi SE (PDIP) dan Edward Hutabarat
(PDIP).Adlin Umar Yusri Tambunan (Golkar) dan sekarang maju menjadi Caleg DPR
RI dari Dapil Sumut I.
Kemudian terdapat nama Drs Herri Zulkarnain SH MSi
(Partai Demokrat) yang juga maju menjadi Caleg DPR RI Dapil Sumut
I.Selanjutnya Rajudin Sagala SPd.I (PKS),Abdul Rani (PPP) yang sekarang
maju dari Dapil 2 Medan,Dame Dumasari Hutagalung (Gerindra) dan terakhir Ratna
Sitepu (Hanura).
Kepada DP News H Bambang Ponco Asmoko menjelaskan, selama
5 tahun masyarakat di Dapil I Medan khususnya warga Medan Helvetia menilai
kinerja anggota DPRD Medan periode 2014 - 2019.
" Ada yang sudah terpilih jadi anggota dewan tetap
konsisten menyahuti aspirasi warga. Tapi ada juga yang tidak peduli sama sekali.Kita
baca di media,ada yabg hanya terlihat
sibuk studi banding dan berselfie ria di medsos, ungkap H Bambang Ponco Asmoko
kepada DP News.
Seperti yang terjadi pada Pemilu 2014,konflik yang
terjadi di Medan Helvetia akibat konflik internal partai yang mendesain penyelenggara
Pemilu di tingkat kecamatan (PPK) dan tingkat kelurahan (PPS) seolah olah
tidak bekerja dengan baik.
"Kita tau siapa biang keladi peristiwa Pemilu
2014.Untuk Pemilu 2019 warga Medan Helvetia tidak akan mau lagi dipolitisir
oleh pihak pihak tertentu, tegas H Bambang Ponco Asmoko.
Untuk Pemilu 2019 KPU Medan telah menetapkan Daftar
Pemilih Tetap (DPT) untuk Kecamatan Medan Barat 64.774 pemilih.Kecamatan
Medan Baru 29.629 pemilih.Kecamatan Petisah 52.377 pemilih dan Kecamatan Medan
Helvetia 97.410 pemilih.
Maka total DPT Dapil I Medan sebanyak 244.190
pemilih.Diprediksi untuk Pemilu Legislatif 2019 Dapil I DPRD Medan suara sah
dari DPT hanya 70 persen atau di kisaran angka 170.933 suara.
Kalau dibagi dengan jumlah kursi maka hitungannya 170.933
dibagi 8 kursi maka kuota 1 kursi berada di kisaran angka 21.366 suara.Bila
akhirnya perolehan suara dirangking maka sekurang kurangnya Partai Politik yang
bertarung di Dapil I harus memperoleh 8000 suara untuk mendapatkan 1 kursi DPRD
Medan.
Persaingan untuk memperoleh kursi DPRD Medan semakin
ketat dengan munculnya pendatang baru yang juga sudah memiliki basis
massa.Kehadiran mereka bisa saja menggusur Caleg petahana dari kursi anggota
DPRD Medan periode 2019 - 2024.
Di antaranya terdapat nama Syarwani SH yang maju dari
Partai Nasdem.Ada pula nama Welvin Hutajulu yang maju dari Partai Demokrat
sekaligus putera dari Plt Ketua Partai Demokrat Sumut Drs Herri Zulkarnain SH
MSi.
Terdapat juga nama mantan Lurah Cinta Damai dan Sei
Sikambing C II Medan Medan Helvetia yakni Saut Parlindungan Sinaga SE yang maju
dari PKPI. (joel)