Jakarta,DP News
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo
Subianto menegaskan akan menolak hasil penghitungan suara pemilihan umum
(Pemilu) 2019. Kendati masih punya harapan terhadap petugas Komisi Pemilihan
Umum (KPU), tapi tim dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno,
menilai telah terjadi kecurangan dalam penghitungan suara yang diselenggarakan
oleh KPU.
“Kami mengimbau insan-insan di KPU,
kau anak-anak Indonesia yang ada di KPU sekarang, nasib masa depan bangsa
Indonesia ada di pundakmu. Kau yang harus memutuskan. Kau yang harus memilih
menegakan kebenaran dan keadilan demi bangsa dan rakyat Indonesia atau
meneruskan kebohongan dan ketidakadilan berarti kau mengizinkan penjajahan
terhadap rakyat Indonesia,” ucapnya dalam simposium "Mengungkap
Fakta-fakta Kecurangan Pilpres 2019" yang diadakan BPN Prabowo-Sandi, di Grand
Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa 14 Mei 2019.
“Tapi yang jelas sikap saya adalah
saya akan menolak hasil penghitungan Pemilu dan hasil penghitungan
yang curang. Kami tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran,”
tegasnya.
Prabowo bersumpah, sikap penolakan
hasil penghitungan di hadapan massa pendukungnya itu bukan atas ambisi pribadi.
Melainkan dorongan, setelah dirinya berkeliling melihat penderitaan rakyat yang
menjadi bagian dari dirinya.
“Saya dan saudara Sandi, bukan atas
ambisi pribadi kita ingin jadi apa-apa. Demi Allah tidak ada niat sesungguhnya
kalau kau tanya hati saya ingin istirahat,” ujarnya.
“Tapi setelah saya keliling melihat
mata dari rakyat, setelah saya pegang tangan mereka, saya merasakan getaran dan
ungkapan harapan mereka, rakyat Indonesia, penderitaan
rakyat, harapan rakyat akan suatu negara yang adil," tegasnya.
Atas apa yang dilihatnya, ia pun
berjanji tidak mungkin meninggalkan rakyat Indonesia. Ia berjanji akan timbul
dan tenggelam bersama rakyat Indonesia selama rakyat percaya terhadapnya.
“Saya menyatakan sikap saya kita
akan membela kebenaran, keadilan, dan kejujuran sampai kemenangan rakyat
diakui,” tandasnya. [Rd/Tagar News]