Notification

×

Iklan

Iklan




Ternyata Walikota Singkawang Itu Bernama Tjhai Chu Mie

, 18 Mei 2019

*Minta Dituntaskan  Kasus Meninggalnya Anak Usia 14 Tahun, Korban Pengeroyokan
Singkawang,DP News
Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Tjhai Chui Mie minta pihak-pihak yang menangani perkara pengeroyokan empat anak yang berakibat meninggal dunia ditangani dengan baik. Menurut dia, peristiwa seperti ini adalah yang pertama kali terjadi dan diharapkan tidak terulang kembali. "Kepada pihak kepolisian, disamping melakukan penahanan tentu juga harus ada pembinaan," kata Tjhai Chui Mie melalui keterangan tertulisnya, Jumat (17/5).
Dia menyayangkan kejadian ini, apalagi pelaku dan korban masih tergolong anak-anak dan putus sekolah. Ke depan, dari Pemkot Singkawang memastikan tidak ada lagi anak yang putus sekolah yang dapat menyebabkan anak-anak menjadi brutal seperti itu," ucapnya.
Kepada orang tua juga diharapkan untuk lebih peduli dan memperhatikan pergaulan anak-anaknya termasuk mengawasi mereka dalam bermedia sosial.
"Dengan begitu, orang tua dapat menumbuhkan budi pekerti dan bagaimana hidup bersosialisasi yang baik sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kejadian pengeroyokan yang menyebabkan kematian," ujarnya.
Peristiwa pengeroyokan,seorang anak berusia 14 tahun di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, tewas dikeroyok empat orang temannya, hanya karena merasa tersindir di media sosial Facebook. Kapolres Singkawang, AKBP Raymond M Masengi mengatakan, peristiwa pengeroyokan itu bermula Minggu (12/5) malam.
Saat itu, keempat pelaku masing-masing berinisial FN (16), CJ (14), HN (13) dan EF (16), kesal dengan ungakan 'Fuck' yang ditulis korban di media sosial Facebook. "Mereka pun datangi menghampiri korban. Sempat terjadi cek-cok, kemudian pemukulan oleh empat pelaku," kata Raymond kepada Kompas.com, Jumat (17/5).

Korban yang sendirian tak kuasa melawan. Karena salah satu pelaku menggunakan benda tumpul. Dia akhirnya terkapar dan dilarikan ke Rumah Sakit Abdul Aziz Singkawang. Karena kondisinya cukup parah, pihak rumah sakit merujuk korban ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat. "Saat dalam perjalan ke Pontianak pada Senin (13/5), korban meninggal dunia. Dan Kamis kemarin baru dimakamkan," ucapnya. (Rd)

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |