*Minta Dituntaskan Kasus
Meninggalnya Anak Usia 14 Tahun, Korban Pengeroyokan
Singkawang,DP News
Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Tjhai
Chui Mie minta pihak-pihak yang menangani perkara pengeroyokan empat anak yang
berakibat meninggal dunia ditangani dengan baik. Menurut dia, peristiwa seperti
ini adalah yang pertama kali terjadi dan diharapkan tidak terulang kembali.
"Kepada pihak kepolisian, disamping melakukan penahanan tentu juga harus
ada pembinaan," kata Tjhai Chui Mie melalui keterangan tertulisnya, Jumat
(17/5).
Dia menyayangkan kejadian ini, apalagi pelaku
dan korban masih tergolong anak-anak dan putus sekolah. Ke depan, dari Pemkot
Singkawang memastikan tidak ada lagi anak yang putus sekolah yang dapat
menyebabkan anak-anak menjadi brutal seperti itu," ucapnya.
Kepada orang tua juga diharapkan untuk lebih
peduli dan memperhatikan pergaulan anak-anaknya termasuk mengawasi mereka dalam
bermedia sosial.
"Dengan begitu, orang tua dapat
menumbuhkan budi pekerti dan bagaimana hidup bersosialisasi yang baik sehingga
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kejadian pengeroyokan yang
menyebabkan kematian," ujarnya.
Peristiwa pengeroyokan,seorang anak berusia 14
tahun di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, tewas dikeroyok empat orang
temannya, hanya karena merasa tersindir di media sosial Facebook. Kapolres
Singkawang, AKBP Raymond M Masengi mengatakan, peristiwa pengeroyokan itu
bermula Minggu (12/5) malam.
Saat itu, keempat pelaku masing-masing
berinisial FN (16), CJ (14), HN (13) dan EF (16), kesal dengan ungakan 'Fuck'
yang ditulis korban di media sosial Facebook. "Mereka pun datangi
menghampiri korban. Sempat terjadi cek-cok, kemudian pemukulan oleh empat
pelaku," kata Raymond kepada Kompas.com, Jumat (17/5).
Korban yang sendirian tak kuasa melawan.
Karena salah satu pelaku menggunakan benda tumpul. Dia akhirnya terkapar dan
dilarikan ke Rumah Sakit Abdul Aziz Singkawang. Karena kondisinya cukup parah,
pihak rumah sakit merujuk korban ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
"Saat dalam perjalan ke Pontianak pada Senin (13/5), korban meninggal
dunia. Dan Kamis kemarin baru dimakamkan," ucapnya. (Rd)