Medan,DP
News
Wakil Ketua DPRD Kota Medan H
Iswanda Nanda Ramli mengatakan, Allah SWT telah memerintahkan agar dalam hidup
ini kita meraih keutamaan akhlak (akhlakul karimah). Caranya bisa dengan
melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, sebaik yang dapat kita lakukan, dengan
kemampuan kita.
Demikian Wakil Ketua DPRD Kota
Medan ketika dimintai komentarnya seputar Bulan Suci Ramadhan, Jumat (24/5) di
Medan.
Disebutkan, Alquran sendiri
telah mengingatkan kepada kita bagaimana meruginya orang-orang yang melakukan perbuatan-perbuatan
tercela dan terlarang yang bertentangan dengan perintah agama.
“Demi masa,
sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh, nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran,” katanya mengutip firman Allah dalam surat Al-Ashr 1-3.
Lebih lanjut
katakannya, Allah SWT mengingatkan tentang manusia yang merugi itu, karena
Islam berpandangan bahwa kehidupan manusia di dunia ini hanyalah perantara
menuju kehidupan yang abadi. Dalam pengertian bahwa hidup kita tidak hanya
terbatas pada kematian. Karena apa yang kita peroleh dalam kehidupan abadi di
akhirat kelak, merupakan hasil dari kualitas moral kita yang baik dan amal
saleh yang kita kerjakan di dunia selama kita hidup.
Khusus dalam
bulan Ramadhan ini, yang merupakan bulan untuk menabung amal, kita dituntut
lagi untuk meningkatkan amal saleh dan kebajikan. Begitu tingginya nilai bulan
suci ini sehingga Nabi SAW sendiri menyatakan.
“Jika seseorang mengetahui
bagaimana besarnya pahala puasa, ia akan menginginkan setiap bulan adalah
Ramadhan,” ujarnya.
Ini disebabkan,
karena demikian besar pahala-pahala kebajikan maupun ibadat yang kita lakukan
di bulan Ramadhan. Disebutkan bahwa dalam bulan suci ini, pahala-pahala nafilah
(seperti salat sunnah dsb), sama dengan pahala fardlu di bulan-bulan lain. Ini
merupakan bukti begitu tingginya penilaian Allah terhadap amalam kita di bulan
Ramadhan.
Apalagi,
lanjutnya, di bulan ini terasa adanya kemudahan dan semangat untuk melaksanakan
amal-amal kebajikan yang jauh melebihi bulan-bulan lain. Sebabnya ialah hawa
nafsu, yang bermalas-malasan dalam mengerjakan ibadah, kini dalam keadaan
terpenjara oleh lapar dan dahaga. Demikian juga setan. Karena itulah Nabi
mengatakan. “Ada dua kegembiraan (keutamaan) yang didapati orang yang berpuasa.
Pada saat berbuka dan saat menemui Tuhannya,” sebutnya.
Dalam
melaksanakan amal saleh itu, tentu saja tidak terbatas pada amalan-amalan yang
bersifat ritual, seperti salat dan zikir.
Tapi kita juga dituntut
melakukan ibadah-ibadah yang bersifat muamalah, seperti menolong fakir miskin
dan berbagai kebajikan sosial dan kemasyarakatan lainnya.
Bukankah tugas-tugas kebajikan
ini nantinya juga akan sangat menentukan kualitas amal kita di hadapan Allah
SWT kelak, sehingga kita tidak menjadi orang yang merugi.(Rd)