Lhokseumawe,DP
News
Kabut asap
kiriman dari Riau menyelimuti sebagian wilayah di Provinsi Aceh. Akibatnya
aktivitas penerbangan cukup terganggu karena jarak pandang yang pendek.
Menurut
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun
Malikussaleh, Aceh Utara, Winda Retha Taranita, jarak pandang mendatar
(horizontal) di Aceh saat ini mencapai 4000 meter. Sementara jarak pandang ke
atas (vertikal) sekitar 700 meter.
"Akibat
kiriman asap ini untuk kegiatan penerbangan cukup mengganggu mengingat jarak
pandang horizontal dan vertikal yang cukup pendek," ujar Winda kepada
wartawan, Minggu (8/9).
Winda
mengungkapkan, kabut asap di Aceh merupakan kiriman dari Riau. Pantauan BMKG,
tidak ada titik panas yang berada di wilayah Aceh.
"Untuk di
Aceh sendiri, sampai sekarang belum terpantau titik api," tuturnya.
Kabut Asap
kiriman Pekanbaru ini sudah mulai masuk ke wilayah Aceh pada Minggu (8/9) pagi
tadi. Masyarakat diminta menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
"Sejak pagi
hari tadi, terpantau kabut asap mulai memasuki wilayah Aceh Utara, Aceh Timur
dan sekitarnya. Bagi masyarakat yang berkendara agar berhati-hati seiring
potensi menurunnya jarak pandang. Kita anjurkan memakai masker ketika
beraktivitas di luar ruangan," ucapnya.
"Bagi
masyarakat juga agar banyak minum air saat beraktivitas di luar rumah untuk
menjaga kesehatan," lanjutnya.
Sementara itu,
menurut rilis dari BMKG Pekanbaru, pantauan satelit pada level confidence 50
persen terpantau 341 hotspot. Sebaran hotspot di Sumatera ini, di antaranya,
Jambi 116 Titik, Lampung 14, Bangka Belitung 31, Riau 123.
Namun pada level
confidence 70 persen, hanya terpantau 87 titik panas di Riau. Sebaran titik
panas ini ada di Kabupaten Pelalawan 25, Kepulauan Meranti 27, Rokan Hilir 2,
Indragiri Hulu 25.
(detikcom/Rd)