Notification

×

Iklan

Iklan




Komisi II DPRD Soroti Anggaran CFD Dispora Medan Rp1,5 M

12 Agustus 2019

Medan,DP News
Program CFD (Car Free Day) yang digembargemborkan Pemko Medan,mendapat sorotan tajam dari kalangan anggota dewan.Komisi II DPRD Kota Medan mempertanyakan efektivitas dari pelaksanaan Car Free Day (CFD) oleh Pemerintah Kota Medan yang digelar setiap tahunnya. Pada tahun ini sudah dianggarkan mencapai Rp1,5 miliar.
“Kita cuma pertanyakan apa keuntungan dari kegiatan Car Free Day itu. Kalau cuma begitu-begitu saja dan tak memungkinkan mendapat keuntungan dari itu, untuk apa digelontorkan dana kesitu,” kata anggota Komisi II DPRD Kota Medan, Anton Panggabean dalam rapat pembahasan P-APBD TA 2019 bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Medan, Senin (12/8) yang dipimpin Wakil Ketua Komisi II, M Yusuf AG.
Mewakili Kadispora, Azam Nasution, menjelaskan kegiatan Car Free Day pada tahun ini cenderung mengalami penurunan alokasi anggaran dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,8 miliar.
“Ini kalau kita bandingkan dengan kota-kota lain, Medan itu terlalu sedikit akomodir kegiatan seperti ini. Jadi banyak tuntutan masyarakat yang tak bisa kita penuhi seluruhnya,” jawabnya.
Diketahui, tumbuhnya komunitas olahraga di tengah masyarakat seperti senam, skate board, BMX dan sepeda Ontel.”Ini kita kumpulkan pada satu lokasi di Lapangan Merdeka Medan, untuk mengisi berbagai kegiatan di Car Free Day tersebut,” ungkapnya.
Sementara, terkait olahraga unggulan yang tidak terlaksana (berdasarkan laporan pembahasan P-APBD 2019), Paulus Sinulingga dari komisi II juga mempertanyakan tidak terlaksananya di cabang unggulan Kota Medan, sementara untuk urusan olahraga Kota Medan dinilai sangat giat untuk menjadikan kota ini sebagai kotanya atlet.
“Kenapa tidak terlaksana cabang unggulan ini, padahal inikan unggulan, bukannya penting di maksimalkan. Apalagi nilai yang dialokasikan kesitu mencapai seratus juga lebih,” paparnya.
Azam menambahkan, olahraga unggulan berdasarkan UU nomor 3 tahun 2005 sesungguhnya telah menegaskan ke kabupaten / kota bahwa minimal dapat membentuk satu cabang olahraga unggulan.
”Memang itu sudah kita anggarkan, untuk cabang unggulan di sepakbola. Nah, Pemko mempercayakan pada PS Deli Putra, persoalannya keabsahan oragnisasi tim itu menjadi kendala, itulah kenapa sepakbola belum bisa dilaksanakan, sehingga diputuskan kita alihkan,” terangnya memaparkan tidak terlaksananya cabang olahraga unggulan yang sudah tercatat dalam mata anggaran tahun ini.
Sebagaimana diketahui,program CFD ini sudah dilaksanakan Pemko Medan terutama setiap Hari Minggu dengan berbagai kegiatan seperti senam massal,jalan santai dan lainnya namun terkesan monoton.
Tertutup
Pembahasan Rancangan Perubahan APBD Kota Medan TA 2019 di Komisi III DPRD Kota Medan, Senin (12/8) digelar tertutup. Pembahasan saat itu dijadwalkan bersama dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan Kota Medan.
Larangan peliputan itu dikeluarkan langsung Ketua Komisi III, Boydo HK Panjaitan. Beberapa kalangan wartawan yang ada di dalam ruangan diminta untuk keluar.
Bahkan, saat wartawan hendak melakukan peliputan, salah seorang security melarang. “Rapat tertutup,” kata salah seorang security yang menjaga di pintu.
Sejumlah pegawai yang ditanyakan akan hal ini menyatakan tidak tahu. “Tidak tahu, tunggu Ketua (Boydo, red),” kata salah seorang staf.
Ketika hal ini ditanyakan kepada, Boydo HK Panjaitan, sebelum rapat hanya berlalu dari kalangan wartawan. “Kita tanya dulu rapatnya tertutup atau tidak,” ucap Boydo.
Salah sorang anggota Komisi III, Jangga Siregar, sempat ditanya wartawan sebelum rapat digelar mengaku tidak tahu. “Tidak tahu saya tertutup atau tidak, saya baru datang,” katanya.(Rd)

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |