Notification

×

Iklan

Iklan




Bayi Suka Isap Jempol : Rasanya Manis,Itu Sehat dan Normal ....

, 19 April 2020
Jakarta,DP News
Mengisap jempol bisa menjadi kebisaan yang sering dilakukan oleh anak-anak terutama bayi. Dilansir dari Myoclinic, mengisap jempol menjadi sesuatu yang wajar dilakukan pada bayi. Namun, orang tua tetap harus memikirkan bagaimana cara untuk menyudahi kebiasaan tersebut.
Alasan bayi mengisap ibu jari Bayi memiliki rooting alami dan refleks mengisap yang dapat menyebabkan mereka memasukkan ibu jari atau jari-jari lain ke mulut. Bahkan kebiasaan tersebut sudah bisa dilihat sebelum kelahiran atau di dalam kandungan. Alasan bayi suka mengisap jempt karena membuat bayi merasa aman. Bahkan beberapa bayi melakukan kebiasaan mengisap jempol ketika akan tidur atau membutuhkan ketenangan.
Selain itu, beberapa studi mengatakan bahwa jari-jari bayi itu terasa manis ketika dihisap olehnya.
Namun perlakuan ini justru sebagai tanda bahwa anak berkembang cukup sehat dan normal. Pasalnya daya isap anak akan terus berkembang. Mulai dari memasukkan apapun yang ada di sekitarnya, seperti payudara ibu ketika menyusui. Lalu berkembang memasukkan anggota tubuhnya, seperti mengisap jempol dan nantinya akan mengekplore benda-benda yang dipegang.
 Sejumlah ahli menjelaskan bahwa saat anak mulai memasukkan tangan atau jempol ke mulut, akan membantu kemampuan oromotornya (kemampuan mulut mengunyah). Karena dengan mengisap jari akan mendorong sensor lidah yang tadinya hanya aktif di depan, akan aktif di pangkal lidah.
Berapa lama biasanya mengisap ibu jari? Banyak anak berhenti mengisap ibu jari mereka sendiri, pada usia 6 atau 7 bulan. Namun juga ada anak-anak berhenti melakukannya di antara usia 2 dan 4 tahun. Tidak perlu khawatir berlebihan, yang pasti orangtua memastikan apa yang dilakukan bayi tidak membahayakan kesehatannya. Dan tentu menjaga semua anggota tubuh bayi dalam keadaan bersih.
Kapan orangtua harus turun tangan? Mengisap jempol biasanya tidak menjadi masalah sampai gigi permanen seorang anak masuk. Pada titik ini, mengisap jempol mungkin mulai mempengaruhi atap mulut (langit-langit) atau gigi. American Academy of Pediatrics mengatakan pengobatan bisanya dilakukan pada anak-anak yang terus mengisap ibu jari setelah berusia 5 tahun.
Untuk mendorong atau membantu anak-anak melakukan kebiasaan tersebut, orangtua sebaiknya berbicara dengan anak mengenai mengisap jempol. Namun, ada beberapa hal lain yang bisa dilakukan orangtua, sebagai berikut: Gunakan penguatan positif Puji anak atau berikan hadiah kecil saat anak sudah berhenti nengisap jempol. Tetapkan tujuan yang bisa dicapai, misalnya tidak mengisap satu jam sebelum tidur.
Tempatkan stiker di kalender untuk merekam hari-hari jetika anak-anak berhasil menghindari mengisap jempol.
Identifikasi pemicu Jika anak mengisap ibu jari sebagai respons terhadap stres, kenali masalah yang sebenarnya dan berikan kenyamanan dengan cara yang tepat. Berikan pengingat dengan cara halus Jika anak-anak masih mengisap jempolnya, bahkan hanya untuk mendapatkan perhatian, berilah peringatan dengan lembuh agar dia mau berhenti. Jangan memarahk dengan kasar atau menggunakan nada tinggi, bahkan jangan sampai mengolok-oloknya.(Rd/Kompas.com)


| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |