Jakarta,DP
News
Presiden Joko
Widodo meminta untuk menyudahi regulasi tumpang
tindih yang kerap kali membuat rumit dalam mengambil kebijakan.
"Penataan regulasi
harus kita lakukan. Regulasi yang tumpang tindih, yang merumitkan, yang menjebak semua pihak dalam risiko harus kita
sudahi," ujar Jokowi saat memberikan pidato pada Sidang Tahunan MPR/DPR
diakses dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (14/8).
Menurut
Jokowi, kesempatan perluasan kerja juga bergantung pada regulasi yang
sederhana. Untuk itu, ia menekankan pentingnya penataan regulasi agar
pembangunan tak terhambat dan dapat segera memperluas lapangan pekerjaan.
"Ekosistem nasional
yang kondusif bagi perluasan kesempatan kerja yang
berkualitas harus kita bangun," katanya.
Mantan
wali kota Solo itu menuturkan bahwa berbagai pembangunan itu didedikasikan
untuk perekonomian yang adil dan kepentingan masyarakat luas.
Masyarakat
di sini adalah mereka yang sudah bekerja maupun yang mencari kerja.
"Untuk mengentaskan
kemiskinan dengan menyediakan kesempatan kerja yang berkualitas seluas-luasnya. Kita ingin semua harus bekerja, kita ingin semua
sejahtera," ucap Jokowi.
Diketahui,
Pemerintah dan DPR tengah menggarap Rancangan Undang-undang Omnibus Law Cipta
Kerja yang digadang-gadang akan mengurai tumpang tindihnya regulasi yang
menyulitkan kebijakan dan investasi.
Namun
demikian, kelompok masyarakat sipil dan HAM menilai RUU ini menabrak aturan
pembentukan perundangan, berpotensi merugikan kaum buruh dan memberi karpet
merah bagi pengusaha, hingga memudahkan perusakan lingkungan.(Rd/CNNIndonesia)