Medan,DP News
PDIP mencopot empat
ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) di Medan karena menolak mendukung Bobby Nasution di
Pilkada Medan. Mantan Ketua PAC Medan Selayang menyebut DPP PDIP diktator
karena pencopotan ini.
"Saya dipecat siap. Ini perlawanan lah kediktatoran DPD, DPP. Diktator
lah ini, memaksa kehendak terus," kata mantan Ketua PAC Medan Selayang,
Muda Prana Sinuraya, Selasa (1/9).
Muda Prana mangatakan dirinya ikut dicopot karena tidak mengikuti keputusan
partai mendukung Bobby. Dia menjelaskan tidak mendukung karena menilai Bobby
bukan kader PDIP.
"Pokoknya kita udah siap, kita dicopot itu kan karena membangkang,
kita pun punya prinsip. Masalahnya nggak ikut mekanisme, kita cerita partai
kader tapi yang didukung bukan kader. Saya prinsipnya gitu, katanya
berkoar-koar partai kader, ada kader sendiri yang petahana nggak
didukung," tutur Muda Prana.
Muda Prana mengatakan siap dipecat meski sudah menjadi anggota PDIP sejak
tahun 1987. Dia menjelaskan menolak mendukung Bobby meski pernah menjadi
pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya lahir batin siap, karena saya sudah mengabdi sejak 3 partai
politik. Dari PDI pertama saya dulu mengabdi, '87 saya sudah ikut, bukan anak
baru. Mereka nggak belajar di Medan belum pernah Jokowi menang. Saya terus
terang aja, kalau Jokowi-nya yes, kalau Bobby-nya nggak, karena ini kan
dipaksakan," jelasnya.
Mantan Ketua PAC Medan Johor, Gumana Lubis, mempertanyakan keabsahan
pengurus DPD PDIP Sumut yang mengeluarkan surat pencopotannya. Menurutnya,
Djarot Saiful Hidayat tidak sah menjadi ketua DPD PDIP Sumut karena tidak
terpilih melalui konferensi.
"Kalau ada dari DPD, itulah memang yang berhak mengeluarkan surat
keputusan untuk pemecatan karena memang yang mengeluarkan SK PAC itu dua
tingkat di atasnya, yaitu DPD," kata Gumana.
"Tapi perlu kita pertanyakan soal DPD yang mengeluarkan pemecatan itu,
apakah DPD yang definitif ini sah atau tidak. Pak Djarot itu sudah diserahkan
SK dari DPP tentang dia menjadi ketua DPD yang definitif. Sebelumnya kan Plt,
seharusnya sebelum didefinitifkan harusnya dilakukan dulu konferdalub atau
konferda, menunggu itu dulu. baru jika dikeluarkan SK dari DPP bagi orang yang
terpilih menjadi ketua DPD di dalam konferensi daerah," imbuhnya.
Sebelumnya, empat orang ketua PAC PDIP di Kota Medan dicopot. Hal ini
dilakukan karena empat ketua PAC itu menolak mendukung Bobby
Nasution-Aulia Rachman di Pilkada Medan.
"Kami hari ini DPC PDI Perjuangan Kota Medan mengadakan rapat terkait
penyerahan SK dari DPD untuk Plt Ketua PAC. Hal ini menyikapi aksi unjuk rasa
yang dilakukan beberapa oknum pengurus PAC beberapa saat yang lalu setelah
keluarnya rekomendasi terkait calon wali kota dan wakil wali kota Medan,"
ujar Ketua DPC PDIP Kota Medan, Hasyim.
Hasyim mengatakan para ketua PAC sempat melakukan aksi unjuk rasa untuk
menolak keputusan DPP PDIP yang telah merekomendasikan Bobby-Aulia untuk maju
di Pilkada Medan. Selain dicopot, empat Ketua PAC ini juga direkomendasikan
untuk dipecat dari keanggotaan di PDIP. Keempat ketua PAC itu berasal dari PAC
PDIP di Medan Area, Medan Perjuangan, Medan Johor dan Medan Selayang.
"Keempat tadi yang sempat melakukan aksi menolak calon wali kota dan
wakil wali kota yang direkomendasikan PDI Perjuangan. Dinonaktifkan dan
diteruskan juga pemecatan menjadi anggota PDIP," kata Hasyim.(Rd/detik.com)