Kali ini,kinerja Dinas PU Kota Medan kembali mendapat sorotan pihak DPRD Kota Medan.Anggota Komisi IV DPRD Medan M Rizki Nugraha menilai kinerja dinas ini belum profesional karena membiarkan tanah bekas galian dan lumpur bekas galian parit di badan jalan.
“Dinas PU Kota Medan diminta bekerja profesional agar menghasilkan kinerja yang maksimal. Tanah lumpur bekas galian parit akan menjadi masalah baru jika dibiarkan berlama lama,” tegas M Rizki Nugraha kepada wartawan,Kamis(8/10) menyikapi penggalian parit di Medan yang terkesan asal-asalan.
Disampaikan Rizki Nugraha asal politisi Partai Golkar itu, dianya mengaku mengapresiasi Dinas PU Kota Medan dan
Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (P3SU) yang gencar melakukan penggalian parit di Kota Medan. Sebab, pembersihan parit dari lumpur dan sampah dipastikan dapat memperlancar saluran drainase.
Namun kata Rizki Nugraha, kegiatan tersebut akan menjadi sia sia dan menimbulkan masalah baru jika tanah bekas galian tidak cepat diangkut bahkan dibiarkan berlama lama di badan jalan. “Bekas galian sangat mengganggu pengguna jalan dan meresahkan aktifitas warga. Apalagi saat ini musim hujan, lumpur akan kembali masuk parit,” ujar Rizki Nugraha asal daerah pemilihan IV itu (Medan Amplas, Medan Kota, Medan Area dan Medan Denai).
Dicontohkan Nugraha, seperti penggalian parit di Jl Pertahanan Kelurahan Timbang Deli Kec Medan Amplas. Begitu juga dengan penggalian parit di beberapa lokasi daerah lainnya di Kota Medan. Lumpur dan sampah bekas galian parit dibiarkan selama 3 hingga 4 hari. Sehingga tanah bekas galian mengganggu dan masuk kembali ke dalam parit.
Sepatut nya tambah Rizki, begitu sampah digali dari dalam parit kiranya segera diangkut atau dimasukkan dalam karung menghindari berserak kembali. “Kita mendapat laporan penggalian parit sangat bertele tele dan bekas galian lama diangkut. Penggalian parit sudah dilakukan 1 mimggu lalu namun hingga saat ini belum selesai,” papar Rizki Nugra seraya menyebut hal kecil bisa mengakibatkan fatal jika tidak disikapi dengan baik.
Sementara itu, sejumlah warga yang ditemui wartawan di lapangan tempat penggalian parit Jl Pertahanan menyebutkan penggalian parit terkesan lambat. Pekerja melakukan penggalian manual dan bekas galian dibiarkan do badan jalan.
“Tanah lumpur bekas galian dibiarkan belama lama. Kami pun terganggu keluar masuk rumah. Lagi pula, pas datang hujan tanahnya kembali masuk parit,” sebut salah seorang warga.(Rd)